Investasi Korsel ke AS Tertunda hingga Masalah Visa Terselesaikan

- Investasi Korsel ke AS ditunda hingga masalah visa terselesaikan
- Ketegangan terkait sistem visa AS bisa menghambat keberlanjutan investasi langsung Korea Selatan di AS.
- Insiden penahanan pekerja Korsel di Georgia menimbulkan kemarahan luas di Korea Selatan.
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Korea Selatan (Korsel), Kim Min-seok mengatakan, proyek investasi Korea Selatan di Amerika Serikat (AS) menghadapi ketidakpastian serius. Masalah visa bagi para pekerja menjadi hambatan utama yang belum menemukan solusi konkret hingga saat ini.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja dan pelaku industri Korea Selatan yang terlibat dalam investasi lintas negara tersebut. Pemerintah Korea Selatan mendesak pihak AS agar segera menyelesaikan persoalan visa demi menjaga kelangsungan investasi yang telah direncanakan.
1. Penundaan investasi hingga masalah visa terselesaikan

PM Kim Min-seok menyampaikan, proyek investasi Korea Selatan di AS belum dihentikan sepenuhnya, tetapi pekerja Korea akan sangat sulit untuk masuk atau kembali ke AS sampai masalah visa ini selesai. Hal ini memberikan dampak besar terkait dana investasi sebesar 350 miliar dolar AS (Rp5,8 kuadriliun) yang disepakati dalam kesepakatan dagang Juli 2025 lalu.
"Dalam ketidakpastian seperti ini, tanpa jaminan keamanan yang kuat, para pekerja dan keluarga mereka enggan berangkat ke AS," ujar Kim.
Masalah visa ini muncul setelah operasi penahanan massal terhadap pekerja Korea Selatan di fasilitas Hyundai Motor di Georgia, AS, yang terjadi pada awal September 2025 dan menimbulkan kegelisahan publik.
2. Tuntutan Korea Selatan kepada AS
Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan Cho Hyun mengatakan, pemerintahnya akan berusaha maksimal menyelesaikan masalah visa yang dialami para pekerja Korea Selatan di AS sebelum menjalankan investasi besar-besaran.
"Ini bukan prasyarat investasi Korea di AS, tetapi ini adalah perkara besar dalam praktiknya. Kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan masalah visa diselesaikan sebelum investasi utama dimulai," ujar Cho dalam konferensi pers, dilansir Yahoo Finance.
Insiden penahanan lebih dari 300 pekerja Korea Selatan di fasilitas Hyundai di Georgia akibat operasi imigrasi AS yang ketat menimbulkan reaksi keras dari perusahaan dan publik di Korea Selatan. Tuntutan muncul agar dibuat kategori visa baru untuk mempermudah masuknya tenaga profesional Korea Selatan yang berperan penting di pabrik-pabrik tersebut.
3. Dampak ketegangan visa pada hubungan dagang

Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, mengingatkan pada Kamis (11/9), ketegangan terkait sistem visa AS bisa menghambat keberlanjutan investasi langsung Korea Selatan di AS.
"Ini bukan pekerja jangka panjang. Saat membangun fasilitas atau memasang peralatan, teknisi dibutuhkan. Namun AS tidak memiliki tenaga kerja tersebut dan tidak mengeluarkan visa bagi pekerja kita untuk tinggal dan bekerja," ujar Presiden Lee, dilansir BBC.
Insiden penahanan di Georgia itu terjadi hanya beberapa hari setelah pertemuan puncak antara Presiden Lee dan Presiden Donald Trump serta sesaat setelah kesepakatan pengurangan tarif impor berhasil dicapai pada Juli 2025. Peristiwa ini menimbulkan kemarahan luas di Korea Selatan karena video pemindahan pekerja yang menggunakan borgol tersebar, sehingga tampak seperti pengkhianatan terhadap sekutu.