Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Imigrasi AS Tangkap 475 Warga Korsel di Pabrik Hyundai, Ada Apa?

ilustrasi bendera Amerika Serikat. (unsplash.com/Brandon Mowinkel)
ilustrasi bendera Amerika Serikat. (unsplash.com/Brandon Mowinkel)
Intinya sih...
  • Operasi terbesar imigrasi AS dalam sejarah
  • Hyundai mengklaim warga yang ditangkap bukan karyawan mereka secara langsung
  • Dituding melanggar aturan visa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Otoritas imigrasi Amerika Serikat (AS) menangkap 475 pekerja di lokasi pabrik Hyundai di Georgia. Penggerebekan besar itu terjadi pada Kamis (4/9/2025) di area konstruksi pabrik baterai kendaraan listrik.

Mayoritas dari mereka yang ditangkap adalah warga negara Korea Selatan. Pihak berwenang menyebut penangkapan ini adalah hasil investigasi kriminal selama berbulan-bulan terkait dugaan praktik kerja ilegal.

1. Disebut sebagai operasi terbesar dalam sejarah

Operasi ini disebut sebagai yang terbesar dalam sejarah badan Investigasi Keamanan Dalam Negeri AS (HSI) untuk satu lokasi tunggal. Lebih dari 400 agen dari berbagai lembaga federal dikerahkan dalam penggerebekan tersebut.

Saksi mata menggambarkan suasana di lokasi sangat tegang, bahkan ada yang menyebutnya seperti zona perang. Dalam video yang beredar, para pekerja konstruksi terlihat digiring dan diperiksa oleh petugas bersenjata.

Beberapa pekerja dilaporkan panik dan mencoba kabur saat penggerebekan berlangsung. Ada yang nekat melompat ke kolam limbah hingga harus diangkut menggunakan perahu, sementara yang lain bersembunyi di saluran udara untuk menghindari penangkapan, dilansir CNN.

"Ini bukan operasi imigrasi di mana agen masuk ke lokasi, mengumpulkan orang, dan memasukkan mereka ke dalam bus. Ini adalah investigasi kriminal selama berbulan-bulan di mana kami telah mengembangkan bukti dan mempresentasikannya ke pengadilan untuk mendapatkan surat perintah penggeledahan," kata Steven Schrank, agen khusus HSI, dilansir BBC.

2. Hyundai mengklaim warga yang ditangkap bukan karyawan mereka secara langsung

Hyundai Motor Company segera merilis pernyataan terkait insiden tersebut. Pihak perusahaan menyatakan, para pekerja yang ditangkap bukanlah karyawan langsung mereka.

Para pekerja itu diyakini direkrut oleh perusahaan kontraktor dan subkontraktor proyek. Hyundai berjanji akan melakukan penyelidikan dan meninjau ulang semua mitranya untuk memastikan kepatuhan hukum.

Sementara itu, pemerintah Korsel mengaku prihatin atas penangkapan warganya. Mereka akan membentuk gugus tugas di Georgia untuk membantu warganya yang terdampak.

"Aktivitas perusahaan investasi kami dan hak warga negara kami tidak boleh dilanggar secara tidak adil. Kami mendesak pemerintah AS untuk memberikan perhatian khusus pada hak dan kepentingan warga negara kami," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel, Lee Jae-woong, dikutip dari CNBC.

3. Dituding melanggar aturan visa

ilustrasi bendera Korea Selatan. (unsplash.com/Daniel Bernard)
ilustrasi bendera Korea Selatan. (unsplash.com/Daniel Bernard)

Para pekerja yang ditangkap menghadapi berbagai tuduhan, mulai dari masuk AS secara ilegal hingga menyalahgunakan visa. Sebagian diyakini bekerja menggunakan visa turis atau bisnis, yang merupakan pelanggaran hukum imigrasi.

Namun, seorang pengacara yang mewakili dua pekerja membantah tuduhan itu. Ia mengatakan kliennya adalah insinyur yang datang untuk rapat bisnis, sebuah kegiatan yang diizinkan dalam program visa mereka.

Proyek pabrik Hyundai ini merupakan investasi yang sangat penting bagi Georgia. Proyek senilai 7,6 miliar dolar AS (sekitar Rp125 triliun) ini adalah yang terbesar dalam sejarah ekonomi negara bagian tersebut.

"Mereka adalah imigran ilegal dan petugas hanya melakukan tugasnya," kata Presiden AS, Donald Trump menanggapi insiden tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Imigrasi AS Tangkap 475 Warga Korsel di Pabrik Hyundai, Ada Apa?

06 Sep 2025, 22:09 WIBNews