Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Investor Asing Tarik Dana Rp16,61 Triliun dari Indonesia dalam Sepekan

ilustrasi investasi (freepik.com/jcomp)
ilustrasi investasi (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Aliran modal asing sepanjang 2025 masih tercatat negatif
  • Imbal hasil SBN turun di tengah naiknya premi risiko
  • BI siapkan strategi bauran kebijakan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya penarikan dana besar-besaran oleh investor asing dari pasar keuangan Indonesia. Investor asing (nonresiden) telah melakukan penjualan bersih (neto) senilai Rp16,61 triliun dari 13 hingga 16 Oktober 2025.

Berarti dalam empat hari, jumlah uang ditarik oleh investor asing dari Indonesia lebih besar Rp16,61 triliun dibandingkan yang dimasukkan.

"Nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp16,61 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp1,09 triliun di pasar saham, Rp11,90 triliun di pasar SBN, dan Rp3,62 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny, Prakoso dikutip Sabtu (18/10/2025).

1. Aliran modal asing sepanjang 2025 masih tercatat negatif

ilustrasi investasi (freepik.com/Freepik)
ilustrasi investasi (freepik.com/Freepik)

Tren aliran modal asing sepanjang tahun berjalan, berdasarkan data hingga 16 Oktober 2025, investor asing secara akumulatif masih mencatatkan penjualan bersih di dua pasar. Tercatat, dana asing yang keluar dari pasar saham mencapai Rp51,24 triliun. Sementara, dana asing dari SRBI sebesar Rp132,75 triliun. Meski begitu, pasar SBN masih mencatatkan tren positif.

"Beli neto sebesar Rp17,28 triliun di pasar SBN (Surat Berharga Negara)," ujar Ramdan.

2. Imbal hasil SBN turun di tengah naiknya premi risiko

surat berharga negara
ilustrasi investasi surat berharga negara (unsplash.com/ Austin Distel)

Data BI menunjukkan adanya pergerakan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah. Imbal hasil SBN tenor 10 tahun tercatat turun dari 5,94 persen pada penutupan Kamis (16/10/2025) menjadi 5,92 persen pada Jumat (17/10/2025) pagi.

Pada saat yang sama, imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun juga turun ke level 3,975 persen. Namun, premi risiko investasi di Indonesia yang diukur melalui Credit Default Swap (CDS) lima tahun justru naik. Per 16 Oktober 2025, premi CDS berada di level 80,85 basis poin (bps). Angkanya lebih tinggi dibandingkan 10 Oktober 2025 sebesar 80,27 bps.

3. BI siapkan strategi bauran kebijakan

Ilustrasi Logo Bank Indonesia. bi.go.id
Ilustrasi Logo Bank Indonesia. bi.go.id

Menyikapi dinamika pasar keuangan, Ramdan menegaskan pihaknya akan terus mengambil langkah-langkah strategis. Menurutnya, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. Selain itu, BI juga akan mengoptimalkan strategi bauran kebijakan yang ada guna menjaga dan mendukung ketahanan eksternal perekonomian Indonesia dari tekanan global.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," ujar Ramdan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Business

See More

IHSG Sepekan Anjlok 4 Persen, Kapitalisasi Pasar Susut Jadi Rp14.746 T

18 Okt 2025, 14:56 WIBBusiness