Singgung Nasib Papua, Bahlil Resmikan Bali Kompendium di G20

Kopendium yang disepakati negara G20

Jakarta, IDN Times - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akhirnya meresmikan kompendium yang disepakati oleh negara G20 dalam klaster investasi pada pertemuan tingkat Menteri G20/ Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) yang berlangsung pada 22-23 September 2022 lalu di Bali.  

Dalam sambutannya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa latar belakang penyusunan Bali Kompendium ini yaitu pentingnya sikap saling menghargai antar negara G20 dalam menentukan arah kebijakan investasi masing-masing negara berdasarkan keunggulan kompetitifnya.

“Bali Kompendium, kenapa Bali Kompendium ini dilakukan? Jadi ini ada negara-negara yang merasa berhak mengatur negara lain. Ada yang merasa lebih pintar dan paling tau, dia ngatur yang lain. Saya katakan bahwa ini cara-cara yang tidak relevan dengan perkembangan global,” kata Bahlil di acara ‘The Introduction to G20 Bali Compendium and the Launch of Sustainable Investment Guidelines’ di Bali, Senin (14/11/2022).

Baca Juga: Bahlil: Inggris Investasi Baterai Mobil Listrik 7 Miliar Dolar AS

1. Lewat Bali Kompedium, Indonesia tak mau disamakan dengan Amerika dan Eropa

Singgung Nasib Papua, Bahlil Resmikan Bali Kompendium di G20Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia (dok. Humas BKPM)

Bahlil menjelaskan, Bali Kompendium merupakan hasil rumusan negara G20 dengan arah kebijakan investasi masing-masing negara. Hal ini untuk menghargai keunggulan komparatif, harga, konstitusi negara, hingga kultur masyarakat di negara ini.

“Gak bisa Indonesia disamakan dengan Amerika atau negara Eropa lainnya. Kita merebut kemerdekaan dengan cara perjuangan. Kita punya adat ketimuran, kita punya budaya yang berbeda dengan mereka. Masa mereka harus samakan itu dengan pola investasi. Saya katakan tidak. Dasar itulah yang melatarbelakangi penyusunan Bali Kompendium,” kata Bahlil.

Baca Juga: Menteri Bahlil: Negara G20 Sepakat Pemerataan Investasi

2. Bahlil singgung nasib Papua saat meresmikan Bali Kompendium

Singgung Nasib Papua, Bahlil Resmikan Bali Kompendium di G20Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia rayakan HUT ke-77 RI di Freeport Tembagapura pada Rabu (17/8/2022). (IDN Times/Herka Yanis)

Kepada negara-negara di G20, Bahlil menyampaikan jika investasi yang masuk harus berkolaborasi dengan orang daerah atau UMKM. Jangan sampai, investor hanya menyedot sumber daya alam dan kemudian meninggalkan bencana di daerah tersebut.

“Saya bilang sorry, saya orang kampung di Papua dan sudah cukup sumber daya alam kami di Papua di ambil oleh kalian-kalian ini. Dan itu kami orang Papua belum tau tentang dunia, waktu itu. Jangan orang Papua sudah sekolah jauh-jauh sudah ngerti dunia kau tipu-tipu pula kita, aku bilang stop dan kita debat, kita adu argumentasi dan Alhamdulillah sekarang kolaborasi dengan pengusaha daerah dan semua Investasi diakui sebagai bagian yg harus dilakukan untuk kesejahteraan bersama,” pungkasnya.

3. UNCTAD mendukung penuh Bali Kompendium

Singgung Nasib Papua, Bahlil Resmikan Bali Kompendium di G20Sekretaris Jenderal UNCTAD, Rebeca Grynspan (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dalam kesempatan ini, Bahlil juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang telah menyusun Bali Kompendium ini bersama dengan Kementerian Investasi/BKPM, yang nantinya akan digunakan sebagai panduan oleh negara-negara G20.

Sekretaris Jenderal UNCTAD Rebeca Grynspan menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Menteri Investasi atas dukungan dan solidaritasnya terhadap negara berkembang lainnya.

Rebeca menyampaikan bahwa Kompendium Bali ini memuat berbagai pengalaman yang relevan terkait promosi investasi berkelanjutan dari seluruh negara G20 dan negara mitra lainnya dan akan menjadi dasar bagi para pembuat kebijakan dari berbagai negara anggota G20 untuk menyusun strategi promosi investasi serta cara mempromosikan jenis investasi yang tepat untuk pembangunan berkelanjutan.

"Kompendium ini hadir di waktu yang tepat saat dunia berada dalam krisis, ketimpangan yang parah, dan ketidakstabilan yang kronis. Kompendium ini menawarkan solusi cerdas untuk tantangan investasi yang kita hadapi" ungkap Rebeca.

Kementerian Investasi/BKPM juga meluncurkan Sustainable Investment Guidelines (SIG)/ Panduan Investasi Lestari, yang menjadi komitmen Pemerintah Indonesia terhadap ekonomi hijau. Penyusunan Panduan Investasi Lestari ini merupakan hasil kolabarasi Kementerian Investasi/BKPM dengan Koalisasi Ekonomi Membumi, KADIN, APINDO, perwakilan dari organisasi masyarakat, akademisi, investor, lembaga keuangan, dan pelaku UMKM.  

Baca Juga: Ada Deal Investasi di G20, Bahlil Masih Rahasiakan Angkanya

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya