Jackpot! Kazakhstan Temukan Cadangan Logam Langka Raksasa

- Kazakhstan mengumumkan penemuan cadangan logam tanah jarang terbesar di negaranya, mencapai 10 juta ton.
- Kemenindagri dan Konstruksi Kazakhstan mengungkapkan situs Kuirektykol menyimpan sekitar satu juta ton logam tanah jarang dengan kadar tinggi.
- Kazakhstan belum memiliki teknologi pengolahan untuk mengekstraksi logam tanah jarang, aktif mencari mitra luar negeri untuk membangun infrastruktur ekstraksi bijih.
Jakarta, IDN Times – Kazakhstan mengumumkan penemuan cadangan logam tanah jarang terbesar di negaranya, hanya sehari sebelum KTT Asia Tengah-Uni Eropa digelar di Uzbekistan. Temuan ini terletak di wilayah Kuirektykol, Karaganda, dengan kandungan mencapai 10 juta ton.
Pengumuman tersebut bertepatan dengan meningkatnya minat Eropa terhadap sumber daya mineral Asia Tengah. Kazakhstan berharap cadangan ini dapat menarik masuknya investasi asing, terutama dari negara-negara Uni Eropa (UE).
1. Penemuan Kuirektykol dongkrak posisi strategis Kazakhstan

Kementerian Industri dan Konstruksi Kazakhstan mengungkapkan bahwa situs Kuirektykol yang berlokasi 300 kilometer tenggara Astana menyimpan sekitar satu juta ton logam tanah jarang. Lokasi ini mencakup zona prospektif Irgiz dan Dos yang memiliki kadar logam tinggi seperti cerium, lanthanum, neodymium, dan yttrium.
Wilayah Irgiz saja diperkirakan mengandung sekitar 800 ribu ton logam tanah jarang dengan konsentrasi lebih dari 0,1 persen. Beberapa sampel bahkan menunjukkan kadar mencapai 0,25 persen. Secara keseluruhan, rata-rata kandungan logam tanah jarang di lokasi ini mencapai 700 gram per ton—angka yang setara dengan beberapa cadangan terbesar dunia, mengutip India Today, Senin (7/4/2025).
Selain Kuirektykol, area lebih luas bernama Zhana Kazakhstan juga diproyeksikan menyimpan lebih dari 20 juta ton logam tanah jarang di kedalaman hingga 300 meter. Jika angka ini terverifikasi, Kazakhstan berpotensi menempati posisi ketiga dunia dalam jumlah cadangan logam tanah jarang, di bawah Tiongkok dan Brasil.
2. Pemerintah buka pintu lebar untuk investasi teknologi

Meski kaya potensi, Kazakhstan belum memiliki teknologi pengolahan untuk mengekstraksi logam tanah jarang secara mandiri. Pemerintah kini aktif mencari mitra luar negeri guna membangun infrastruktur ekstraksi dan pengayaan bijih.
“Pengembangan teknologi pengayaan bijih dan ekstraksi komponen bernilai akan berdampak pada meningkatnya daya tarik investasi dan pengembangan ekonomi kawasan,” kata pemerintah Kazakhstan dalam pernyataan tertanggal 2 April, dikutip dari Eurasianet, Senin (7/4/2025).
Perdana Menteri Olzhas Bektenov juga telah menginstruksikan perluasan kegiatan survei dan eksplorasi oleh lembaga pemerintah untuk menemukan deposit baru. Langkah ini sejalan dengan meningkatnya permintaan global terhadap logam tanah jarang yang sangat dibutuhkan dalam teknologi kendaraan listrik, turbin angin, sistem pertahanan, hingga peralatan medis.
Pemerintah menilai bahwa pengelolaan sumber daya ini secara strategis dapat mengubah peran Kazakhstan dalam rantai pasokan global dan membuka peluang besar di sektor industri berteknologi tinggi.
3. Diplomasi mineral warnai KTT Asia Tengah-UE

Penemuan besar ini diumumkan tepat sebelum dimulainya KTT Asia Tengah-Uni Eropa yang berlangsung pada 3–4 April di Samarkand, Uzbekistan. Forum ini dihadiri para pemimpin Asia Tengah bersama Presiden Dewan Eropa António Costa dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
“Menegaskan kembali komitmen kami terhadap kerja sama yang lebih dalam dalam lanskap geopolitik global dan regional yang terus berkembang, kami telah memutuskan untuk meningkatkan hubungan antara Uni Eropa dan Asia Tengah menjadi kemitraan strategis,”demikian isi pernyataan rancangan Uni Eropa yang diperoleh dari Eurasianet.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menggelar pertemuan bilateral dengan Costa di sela-sela KTT. Menurut kantor kepresidenan, pembahasan mereka mencakup penguatan kerja sama di berbagai sektor, termasuk pemanfaatan sumber daya logam tanah jarang.
Sementara itu, Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev juga menyampaikan rencana penandatanganan Perjanjian Kemitraan dan Kerja Sama yang Ditingkatkan dengan Uni Eropa.
“Pembukaan kantor Bank Investasi Eropa di Tashkent akan memperluas kerja sama yang saling menguntungkan dan meningkatkan volume investasi untuk pengembangan ekonomi hijau, industri inovatif, dan infrastruktur modern di Uzbekistan serta Asia Tengah secara keseluruhan,” katanya dalam pernyataan resmi.
Penemuan ini menandai langkah besar Kazakhstan dalam memperkuat posisi di pasar global logam tanah jarang. Jika dikelola dengan tepat, cadangan ini tak hanya akan menarik investor, tetapi juga mengukuhkan peran strategis negara tersebut dalam transisi energi dan teknologi masa depan.