Jelang Libur Panjang Waisak, Rupiah Menguat Tipis Sore Ini

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah bergerak cenderung datar terhadap dolar AS dalam perdagangan, Rabu (22/5/2024). Mata uang Garuda menutup hari dengan menguat tipis ke Rp15.995 per dolar AS.
Dalam laporan yang diterbitkan Bloomberg, nilai tukar rupiah telah terapresiasi atau menguat 4 poin atau 0,03 persen dibandingkan penutupan perdagangan pada Selasa (21/5/2024), yang berada di posisi Rp15.999 per dolar AS.
1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI
Menurut data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami tren menguat pada Rabu (22/5/2024).
Nilai tukar rupiah mencapai Rp15.995 per dolar AS, menandai penguatan dari posisi sebelumnya pada Selasa (21/5/2024) yang berada di Rp16.024 per dolar AS. Rupiah menguat sebesar 29 poin terhadap mata uang negara Paman Sam.
2. Dolar masih stabil meskipun mengalami penurunan
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan indeks dolar stabil dalam perdagangan Asia pada Rabu (22/5/2024). Hal itu terjadi setelah dolar AS mencatat beberapa kenaikan semalam, meskipun masih mengalami penurunan dibandingkan minggu lalu.
Penguatan dolar AS pada minggu ini didorong oleh pernyataan para pejabat bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang menekankan perlunya kepercayaan lebih besar untuk mulai memangkas suku bunga.
Ibrahim menjelaskan risalah pertemuan The Fed pada akhir April, yang akan dirilis hari ini menjadi perhatian utama pasar. Dalam pertemuan tersebut, The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil, sementara Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada 2024.
Para pelaku pasar keuangan menunggu konfirmasi dari risalah tersebut untuk melihat apakah semua pejabat The Fed memiliki pandangan yang sama, terutama karena inflasi yang masih stabil.
Ibrahim juga menyoroti sejumlah pejabat The Fed pekan ini yang memperlihatkan bank sentral memerlukan keyakinan lebih bahwa inflasi akan turun sebelum memulai pemangkasan suku bunga.
“Komentar mereka mendukung greenback dan menekan sebagian besar aset berisiko tinggi dan tidak memberikan imbal hasil,” ujarnya.
3. Rupiah diproyeksikan menguat di perdagangan awal pekan depan
Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 21-22 Mei 2024. Ibrahim menjelaskan keputusan tersebut diambil untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah di tengah memburuknya risiko global.
Ibrahim menyatakan langkah BI bersifat pre-emptive dan forward looking, bertujuan menjaga inflasi tetap dalam sasaran yang ditetapkan sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025. Dengan mempertahankan suku bunga di level 6,25 persen, BI berupaya memastikan stabilitas ekonomi domestik meskipun dihadapkan pada tantangan eksternal.
Sejalan dengan itu, dalam perdagangan awal pekan depan, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan mengalami fluktuasi, tetapi ditutup menguat di rentang Rp15.950 hingga Rp16.040 per dolar AS.