Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jepang, China, India Bangun Pusat Produksi Mobil di Afrika Selatan

ilustrasi mobil Isuzu. (unsplash.com/ziontech)
ilustrasi mobil Isuzu. (unsplash.com/ziontech)
Intinya sih...
  • Leapmotor dan LDV rencanakan ekspansi di Afrika.
  • Tata Motors akan kembali ke pasar Afsel.
  • Isuzu Motors akan dirikan pusat produksi truk di Afsel.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah perusahaan otomotif asal China, Jepang, dan India berencana membangun pusat produksi mobil di Afrika Selatan (Afsel) pada Minggu (17/8/2025). Rencana ini menyusul pemberlakuan tarif barang impor asal Afsel ke Amerika Serikat (AS). 

Rencana ini semakin mengukuhkan Afsel sebagai pusat produksi mobil strategis internasional. Selain itu, sebagai gerbang masuknya produsen mobil untuk pasar negara-negara Afrika di tengah perubahan dinamika perdagangan global. 

1. Leapmotor dan LDV rencanakan ekspansi di Afrika

Pabrikan mobil listrik asal China, Leapmotor sudah merencanakan masuk ke pasar Afsel pada September 2025. Mobil pertama yang dipasarkan adalah tipe C10 menyusul kesuksesan di pasar Mauritius. 

Perusahaan mobil terbesar di Eropa, Stellantis yang memiliki 20 persen saham Leapmotor berencana mendirikan pusat penjualan di Afsel. Kepala Manager Stellantis Afrika, Mike Whitfield mengatakan bahwa ada permintaan dan konektivitas regional untuk menumbuhkan pasar mobil listrik di Afsel. 

Merek mobil asal China lainnya, LDV berencana meluncurkan mobil tipe Terron 9 pada akhir Agustus 2025. Mobil jenis pickup ini akan masuk segmen mobil premium bersaing dengan Ford Ranger Wildtrak dan GWM P500.

2. Tata Motors akan kembali ke pasar Afsel

Perusahaan otomotif India, Tata Motors berencana kembali ke pasar Afsel khusus untuk pasar kendaraan penumpang, meliputi tipe SUV, crossover, dan hatchback

“Afrika Selatan adalah pasar penting dalam perjalanan ekspansi bisnis Tata Motors. Dengan sejumlah produk dan bekerja sama dengan Motus, kami menawarkan pelanggan di Afsel untuk memilih kendaraan yang aman, bergaya, dan berinovasi,” ujarnya, dikutip dari Business Insider Africa

Tata Motors sempat menghentikan ekspansi mobil di pasar Afrika pada 2017-2018. Pada Agustus 2025, sudah menunjukkan rencana penjualan dan rekrutmen pekerja di bidang pelayanan, distribusi, dan teknisi. 

3. Isuzu Motors akan dirikan pusat produksi truk di Afsel

Presiden Isuzu Motors Afsel, Billy Tom mengungkapkan rencana kantor pusat untuk merelokasi lebih besar produksi truk di Afrika. Sebelumnya, Isuzu sukses merakit truk di Afsel, meski harus mengimpor sejumlah bagian dari China dan Timur Tengah. 

Meskipun volume ekspor truk tidak begitu besar, Isuzu sudah mengirimkan mobil tipe pickup ke lebih dari 30 negara di Afrika. Isuzu memiliki target besar untuk meningkatkan produksi hingga 45 persen dari yang hanya 22-23 persen beberapa tahun terakhir. 

Sayangnya industri otomotif Afsel sedang mengalami masalah besar imbas penurunan penjualan. Alhasil, 12 perusahaan mobil tutup dan lebih dari 4 ribu pekerja kehilangan pekerjaan dalam 2 tahun terakhir. 

Pada 2024, Afsel hanya memproduksi 515.850 kendaraan yang berada di bawah rencana besar pemerintah untuk memproduksi 784.509 kendaraan pada 2035. Penurunan ini diperparah penetapan tarif impor AS sebesar 30 persen. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us