Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Akui Negosiasi Kuasai 61 Persen Saham Freeport Alot

Presiden Joko “Jokowi” Widodo saat meresmikan beroperasinya Bandar Udara (Bandara) Singkawang di Kalimantan Barat pada Rabu (20/3/2024). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyatakan Indonesia sedang dalam proses negosiasi untuk menguasai 61 persen saham Freeport, dengan persiapan regulasi yang sedang dilakukan.

“Masih dalam proses negosiasi dan juga persiapan regulasinya. Tapi saya yakin angka itu bisa kita dapatkan,” kata Jokowi kepada jurnalis di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (28/3/2024).

1. Jokowi akui proses negosiasi dengan Freeport berjalan alot

Presiden Joko Widodo meninjau Pasar Kawat di Tanjungbalai (Screenshoot YouTube Sekretariat Presiden)

Jokowi menyatakan proses negosiasi dengan pihak Freeport telah berlangsung cukup lama dan berjalan sangat alot dalam rangka meningkatkan kepemilikan saham Indonesia di perusahaan tambang tersebut.

“Ya namanya negosiasi kan udah lama ini. alot, alot banget,” ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

2. Target negosiasi saham dengan Freeport maksimal rampung Juni

Presiden Jokowi bertemu dengan Chairman Freeport McMoRan, Ricard Adkerson di Washington Dc, Amerika Serikat pada Senin (13/11/2023) (dok. Sekretariat Presiden)

Menurut Jokowi, negosiasi akan selesai setelah regulasi terkait selesai disusun. Meskipun tidak ada target pasti, dia menargetkan agar proses selesai tidak melewati Juni 2024.

“Saya melihat, tadi saya targetkan gak sampai Juni lah. Secepatnya, kalau bisa secepatnya paling lambat Juni,” tuturnya.

3. Jokowi belum mau membahas permintaan perpanjangan ekspor

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas bersama CEO Freeport McMoran, Richard Adkerson dan CFO Freeport McMoran, Kathleen L Quirk usai bertemu Presiden Jokowi di Istana (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dia menjelaskan, saat ini fokus utama adalah menyelesaikan negosiasi terkait kepemilikan saham Freeport. Baru setelah itu, pemerintah akan mempertimbangkan permintaan Freeport terkait perpanjangan izin ekspor tembaga.

Karena masih ada banyak hal yang belum terselesaikan, seperti negosiasi saham, maka pemerintah belum membahas permintaan lainnya dari Freeport.

“Ini negosiasinya dirampungkan dulu baru ngurus yang selanjutnya. Satu aja belum selesai,” tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us