Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Buka-bukaan Tantangan Negara Berkembang Makin Berat

Presiden Jokowi melalui tayangan video di acara Signing of the Article of Agreement on G20 GBFA di Park Hyatt, Kebon Sirih, Kamis (17/10/2024). (YouTube.com/Kemenko Marves)
Intinya sih...
  • Presiden Jokowi: Tantangan global semakin berat bagi negara berkembang, seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, pangan, dan geopolitik.
  • Jokowi menyoroti pendirian Global Blended Finance Alliance untuk mendukung pembangunan inklusif dan berkelanjutan di negara berkembang.
  • Harapan Jokowi agar aliansi tersebut meningkatkan sumber pembiayaan, mempercepat pembangunan, dan mendukung isu perubahan iklim.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyatakan tantangan global di masa depan akan semakin berat. Terutama buat negara-negara berkembang, baik soal perubahan iklim, krisis ekonomi, krisis pangan, serta ketegangan geopolitik global.

Menurutnya, semua tantangan tersebut dapat memperburuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang tengah diupayakan.

Hal itu disampaikan Jokowi melalui tayangan video di acara Signing of the Article of Agreement on G20 GBFA di Park Hyatt, Kebon Sirih, Kamis (17/10/2024).

"Tantangan dunia ke depan akan semakin berat, khususnya bagi negara-negara berkembang, baik dari sisi dampak perubahan iklim, krisis ekonomi, krisis pangan maupun panasnya geopolitik global," katanya.

1. Aliansi pembiayaan diminta dukung negara berkembang

Presiden Jokowi melalui tayangan video di acara Signing of the Article of Agreement on G20 GBFA di Park Hyatt, Kebon Sirih, Kamis (17/10/2024). (YouTube.com/Kemenko Marves)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyinggung pendirian Aliansi Pembiayaan Campuran Global (Global Blended Finance Alliance/GBFA) yang bertujuan mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Aliansi tersebut, menurutnya, juga diharapkan menjadi platform kemitraan internasional dalam mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di negara-negara berkembang, serta mendorong kerja sama selatan-selatan.

"Oleh sebab itu, Global Blended Finance Alliance memang didirikan sebagai upaya untuk mendukung pembangunan inklusif dan berkelanjutan," paparnya.

2. Indonesia optimistis kerja sama yang terbangun bawa dampak positif

Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada Rabu (16/10/2024). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jokowi berharap Aliansi Pembiayaan Campuran Global dapat menjadi platform yang mendorong peningkatan sumber pembiayaan, terutama dalam memenuhi komitmen negara-negara maju.

Tujuan dari aliansi tersebut, menurut dia, adalah mempercepat pembangunan dan mendukung pendanaan terkait isu perubahan iklim.

"Indonesia percaya kerja sama ini juga dapat meningkatkan pertukaran pengetahuan, teknologi, dan pembiayaan untuk solusi yang lebih inovatif dan inklusif dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial," tutur Jokowi.

3. Jokowi berterima kasih ke negara-negara yang nyatakan komitmennya

Presiden Joko “Jokowi” Widodo membuka Pertemuan Kedua Kemitraan Parlemen Indonesia-Pasifik atau The Second Meeting of the Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia dalam memimpin upaya mewujudkan Agenda Pembiayaan Campuran.

Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada perwakilan negara-negara yang telah menandatangani anggaran dasar aliansi tersebut, sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif tersebut.

"Terakhir, saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas kepercayaan kepada kepemimpinan Indonesia dalam mewujudkan Agenda Blended Finance ini, serta terima kasih kepada perwakilan negara-negara yang telah menandatangani anggaran dasar ini," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Dheri Agriesta
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us