Jos! Gara-gara Platform Ini, Pendapatan Nelayan Naik 12 Kali Lipat

- Lebih dari 55 ribu nelayan bergabung dengan Aruna
- Nelayan mengalami kenaikan pendapatan 3-12 kali lipat setelah bergabung
Jakarta, IDN Times - Aruna, perusahaan teknologi di bidang kelautan dan perikanan melaporkan capaian nelayan terkini setelah bergabung dengan platform tersebut.
Co-Founder dan Chief Executive Officer Aruna, Farid Naufal Aslam mengatakan, para nelayan yang bergabung dengan Aruna mengalami kenaikan pendapatan mulai 3 sampai 12 kali lipat.
Pada 31 Mei 2024 lalu, Aruna mendirikan Aruna Community Hub di Ujung Genteng, Jawa Barat. Ujung Genteng dipilih sebagai lokasi perdana pembangunan Aruna Community Hub karena tingkat produktivitasnya yang tinggi, dilihat dari persentase pendapatan dan tangkapan yang meningkat sebesar 15 persen daripada tahun lalu.
Hal itu merupakan salah satu hasil dari misi Aruna, yakni memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan dengan membangun kesejahteraan sosial nelayan, pertumbuhan ekonomi, dan keseimbangan ekologi laut.
“Volume hasil laut yang terserap secara transaksional di Aruna Hub mencapai 40 ribu ton pada tahun 2023. Pendapatan Nelayan Aruna rata-rata juga tercatat naik 3-12 kali lipat,” kata Farid, dikutip Selasa, (9/7/2024).
1. Ada lebih dari 55 ribu nelayan Aruna tersebar di Indonesia

Farid mengatakan, saat ini jumlah nelayan yang bergabung dengan Aruna mencapai lebih dari 55 ribu orang di titik pasok yang tersebar di 150 lokasi di seluruh Indonesia. Dia mengatakan, Aruna sudah menjangkau 90 persen provinsi di Indonesia.
“Adapun, beberapa macam seafood premium Aruna ialah tuna, kepiting, lobster, dan yang lain. Di sinilah letak kekuatan Aruna, yakni pada banyaknya titik pasok, sehingga kesempatan untuk menjajaki beberapa pasar lain pun kian terbuka lebar, seperti Eropa, Jepang, dan Timur Tengah,” ujar Farid.
Dalam meningkatkan kesejahteraan sosial nelayan, Aruna juga mendorong keikutsertaan Nelayan Aruna pada program BPJS Ketenagakerjaan. Hampir 1.000 peserta kini telah resmi menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
2. Aruna ajak masyarakat pesisir olah sampah cangkang rajungan

Dari sisi keberlangsungan lingkungan, Aruna mengajak masyarakat pesisir untuk mengolah sampah domestik dan sampah cangkang rajungan.
Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty mengatakan untuk sampah cangkang rajungan itu dibuat jadi bubuk, diolah jadi pakan ikan, kemudian dijual.
“Berdasar Laporan Keberlanjutan Aruna 2023, Aruna telah berhasil mengolah 100 ton limbah menjadi pakan ikan,” kata Utari.
Langkah itu turut membantu meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir untuk mengelola sampah melalui pendekatan ekonomi sirkuler, sekaligus bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan lain.
“Ini merupakan upaya Aruna untuk mengurangi dampak negatif kegiatan ekonomi terhadap lingkungan,” ujar Utari.
3. Jumlah nelayan terus meningkat setiap tahun

Sesuai dengan pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Sakti Trenggono di Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024, pasar makanan laut global diperkirakan tumbuh sebesar 8,92 persen pada 2025.
Di sisi lain, Aruna mencatat jumlah nelayan terus meningkat signifikan setiap tahunnya. Oleh sebab itu, Aruna fokus mengoptimalkan bisnisnya, termasuk dalam mengintegrasikan beberapa platform teknologi yang telah Aruna inisiasi.
“Apa yang kami bangun dan jalankan pasti berorientasi pada dampak positif bagi Nelayan Aruna dan masyarakat pesisir. Peningkatan jumlah nelayan yang signifikan dari tahun ke tahun juga kami yakini sebagai salah satu tolok ukur yang menyatakan perkembangan bisnis Aruna,” tutur Farid.