Jumlah Perusahaan Swasta di China Tembus 57 Juta

- Sektor internet dan teknologi informasi naik 18 persen dari tahun sebelumnya.
- Lebih dari 40 persen perusahaan baru bergerak di sektor teknologi baru, produk inovatif, dan model bisnis modern.
- China memiliki 22,68 juta perusahaan swasta yang bergerak di sektor teknologi, industri, format, dan model bisnis.
Jakarta, IDN Times – Data dari Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (SAMR) yang dirilis pada Senin (21/4/2025), mengungkapkan bahwa hingga akhir Maret, jumlah perusahaan swasta di China telah mencapai 57 juta. Angka itu mewakili 92,3 persen dari total seluruh badan usaha yang terdaftar secara nasional. Sepanjang kuartal pertama 2025, sebanyak 1,979 juta perusahaan swasta baru berdiri, naik 7,1 persen dibanding tahun lalu.
Dilansir dari Xinhua, Selasa (22/4), SAMR menyebut bahwa lebih dari 40 persen perusahaan baru bergerak di sektor teknologi baru, produk inovatif, serta format dan model bisnis modern.
Di antara sektor yang tumbuh paling cepat adalah layanan internet dan teknologi informasi, yang mengalami kenaikan 18 persen dari tahun sebelumnya. Sektor ekonomi digital sendiri menyumbang 274 ribu perusahaan baru, atau 13,9 persen dari total pendaftaran.
1. Sektor teknologi dan inovasi mendominasi pertumbuhan

China kini memiliki 22,68 juta perusahaan swasta yang bergerak di empat sektor baru yaitu teknologi, industri, format, dan model bisnis. Empat sektor ini digerakkan oleh transformasi digital, inovasi ramah lingkungan, serta ekspansi ke pasar global. Perusahaan-perusahaan ini dinilai berkontribusi besar terhadap pertumbuhan berkualitas tinggi.
Pada kuartal pertama, sebanyak 94 ribu perusahaan baru bergerak di teknologi informasi generasi berikutnya. Ada pula 46 ribu perusahaan manufaktur peralatan canggih, 254 ribu pengembang perangkat lunak kecerdasan buatan (AI), dan lebih dari 10 ribu yang terlibat dalam ekonomi lansia. Beberapa sektor yang juga menunjukkan pertumbuhan mencolok adalah penerbangan sipil, informasi kuantum, dan robotika humanoid.
2. Usaha perseorangan tunjukkan daya tahan tinggi

Selain perusahaan swasta, usaha perseorangan juga mengalami lonjakan signifikan dengan 3,949 juta pendaftaran baru. Sebanyak 263 ribu berada di sektor primer, 193 ribu di sektor sekunder, dan sisanya sebanyak 3,493 juta di sektor tersier. Di sektor tersier saja, jumlah usaha perseorangan kini telah mencapai 111 juta, atau hampir 90 persen dari total nasional.
China mengklasifikasikan 64,38 juta usaha perseorangan sebagai tipe bertahan hidup, 10,04 juta sebagai tipe bertumbuh, dan 3,04 juta sebagai tipe berkembang. Sebanyak 142 ribu usaha lain juga diakui sebagai premium dan inovatif. Kategori ini digunakan untuk mengarahkan dukungan kebijakan yang lebih efektif.
3. Dukungan pemerintah dan tantangan global mengiringi perkembangan

Pemerintah China terus mendorong sektor swasta lewat berbagai langkah konkret. Pada Februari lalu, Xi Jinping menyerukan pengembangan sehat dan berkualitas tinggi bagi sektor swasta dalam simposium tingkat tinggi.
“Partai dan negara berkomitmen untuk mendorong, mendukung, dan membimbing pengembangan sektor non-publik,” katanya.
Langkah legislatif pun berjalan seiring, termasuk revisi draf undang-undang promosi ekonomi swasta yang menekankan sistem ekonomi pasar sosialis tingkat tinggi. Beberapa kota besar seperti Shanghai, Beijing, dan Shenzhen juga mengumumkan langkah-langkah baru untuk mendorong iklim usaha yang adil. Shanghai, misalnya, kini memberikan perlakuan setara antara perusahaan swasta dan milik negara dalam pengadaan pemerintah.
Bian Yongzu dari Modernization of Management menyebut bahwa struktur ekonomi baru, lonjakan industri teknologi tinggi, dan kapasitas inovasi menjadi pendorong utama.
“Permintaan domestik yang meningkat untuk layanan berkualitas tinggi membuka peluang baru,” katanya dikutip dari Global Times, Selasa (22/4).
Namun, ia juga mengingatkan bahwa risiko geopolitik dan tarif AS dapat menghambat ekspor serta menekan daya tahan keuangan.