Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kalung Anti Corona Diragukan, Kementan Klaim Sudah Diuji secara Ilmiah

Produk Eucalyptus Kementan untuk Anti Virus Corona (Dok. IDN Times/Kementan)
Produk Eucalyptus Kementan untuk Anti Virus Corona (Dok. IDN Times/Kementan)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian meluncurkan inovasi kalung antivirus Corona berbasis eucalyptus beberapa hari lalu. Kalung itu diklaim bisa membunuh virus corona. Sayangnya, banyak pihak yang meragukan kalung antivirus tersebut.

Menanggapi hal ini Kepala Badan Litbang Pertanian Kementan Fadjry Djufry mengatakan, eucalyptus sudah dilakukan uji efektivitas secara laboratorium dan secara ilmiah. Menurut dia barang itu bukan obat oral maupun vaksin.

"Secara laboratorium secara ilmiah kita bisa buktikan, paling tidak ini bagian dari upaya kita, minyak eucalyptus ini juga sudah turun menurun digunakan orang dan sampai sekarang tidak ada masalah, sudah puluhan tahun lalu orang mengenal eucalyptus atau minyak kayu putih, meskipun berbeda sebenarnya, tetapi masih satu famili hanya beda genus di taksonomi," katanya dalam keterangan yang diterima IDN Times, Minggu (5/7).

1. Laboratorium eucalyptus diklaim telah mengantongi sertifikat level keselamatan biologi

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengenakan kalung antivirus corona ke salah satu jurnalis (Dok. IDN Times/KemenPUPR)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengenakan kalung antivirus corona ke salah satu jurnalis (Dok. IDN Times/KemenPUPR)

Menurut Fadjry, laboratorium tempat penelitian eucalyptus telah mengantongi sertifikat level keselamatan biologi atau biosavety level 3 (BSL 3) milik Balai Besar Penelitian Veteriner. Virologi Kementan pun sudah melakukan penelitian sejak 10 tahun lalu dan tak asing dalam menguji golongan virus corona seperti influenza, beta corona dan gamma corona.

"Setelah kita uji ternyata Eucalyptus sp yang kita uji bisa membunuh 80-100 persen virus mulai dari avian influenza hingga virus corona. Setelah hasilnya kita lihat bagus, kita lanjutkan ke penggunaan nanoteknologi agar kualitas hasil produknya lebih bagus."

"Dalam berbagai studi dikatakan, obat ini hanya cukup 5-15 menit diinhalasi akan efektif bekerja sampai ke alveolus. Artinya dengan konsentrasi 1 persen saja sudah cukup membunuh virus 80-100 persen," katanya.

2. Salah satu cara pemerintah mencegah dan menangani COVID-19

(Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan kalung antivirus) Dokumentasi Humas Kementerian PUPR
(Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan kalung antivirus) Dokumentasi Humas Kementerian PUPR

Fadjry mengatakan, meski banyak pihak yang meragukan namun ini adalah salah satu cara pemerintah untuk mencegah serta menangani COVID-19.

"Hingga saat ini, banyak negara yang berlomba-lomba menemukan antivirus corona, begitu pun di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian dan Lembaga terus mencoba mencari cara dan menemukan obat untuk mencegah serta menangani virus yang masih mewabah di Indonesia," ujarnya.

3. Telah dipatenkan dan akan diproduksi PT Eagle Indo Pharma

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia mengatakan, produk ini telah dipatenkan dan akan diproduksi oleh PT Eagle Indo Pharma atau Caplang. Menurut dia Eucalyptus selama ini dikenal mampu bekerja melegakan saluran pernapasan, kemudian menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut.

Dia menjelaskan minyak atsiri eucalyptus citridora bisa menjadi antivirus terhadap virus avian influenza atau flu burung subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Auriga Agustina
Dwifantya Aquina
Auriga Agustina
EditorAuriga Agustina
Follow Us