Jakarta, IDN Times - Jakarta, IDN Times - Setelah tiga hari beruntun ditutup menguat, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akhirnya mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan, Kamis (8/4/2021) sore.
Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda ditutup melemah 40 poin atau 0,28 persen pada level Rp14.535 per dolar AS dibandingkan penutupan pada hari sebelumnya yang berada di level Rp14.495.
Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Kamis (8/4/2021) tercatat nilai tukar rupiah sebesar Rp14.580 per dolar AS.
Angka ini juga melemah cukup tinggi dibandingkan kurs rupiah pada Rabu (7/4/2021) yang sebesar Rp14.513 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, keputusan Bank Sentral AS atau The Fed untuk terus mendukung pemulihan ekonomi di AS membuat dolar menguat tidak hanya terhadap rupiah, melainkan juga terhadap mata uang lainnya.
"Bank sentral menegaskan kembali janjinya untuk melanjutkan dukungan kebijakan moneter untuk ekonomi sampai pemulihan berada pada pijakan yang lebih kokoh, bahkan ketika langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat pemulihan AS semakin cepat," jelas dia.
Sementara itu, dari segi internal, pelemahan rupiah hari ini merupakan imbas dari masih berlakunya PPKM Mikro di sejumlah daerah dan pengumuman PDB kuartal pertama 2021.
"Dalam kondisi sebagian wilayah Indonesia masih menerapkan PPKM Mikro dan Pandemi Covid-19 terus melandai apalagi setelah rilis PDB Kuartal Pertama 2021 terkontraksi," imbuh Ibrahim.
Ibrahim pun kemudian memperkirakan pergerakan rupiah esok hari. Menurutnya, rupiah akan bergerak fluktuatif sebelum akhirnya ditutup dalam kondisi melemah.
"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi. Namun, ditutup melemah di rentang Rp14.530 - Rp14.590," katanya.