Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapan Harga Emas Turun? Ini Faktor-Faktor yang Menentukan

Ilustrasi Logam Mulia (pexels.com/Michael Steinberg)
Ilustrasi Logam Mulia (pexels.com/Michael Steinberg)

Jakarta, IDN Times - Investasi emas telah lama dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam dunia keuangan. Namun, pandangan ini tidak selalu sejalan dengan kenyataan pasar.

Meskipun emas memiliki sejarah yang kaya ribuan tahun dan dianggap sebagai aset yang aman karena kemampuannya untuk mempertahankan nilai, kenyataannya harga emas tidak selalu stabil.

Dalam dunia keuangan yang dinamis, harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi pasar, sentimen investor, dan kebijakan pemerintah.

Oleh karena itu, meskipun emas tetap menjadi aset yang penting dalam diversifikasi portofolio, investor perlu mempertimbangkan dengan hati-hati risiko dan potensi fluktuasi harga yang mungkin terjadi dalam jangka pendek.

Pertanyaannya, kapan harga emas turun? Dilansir Investopedia, naik dan turunnya harga emas dipengaruhi sejumlah faktor.

1. Memahami perubahan harga emas

ilustrasi logam mulia (pexels.com/Michael Steinberg)
ilustrasi logam mulia (pexels.com/Michael Steinberg)

Konsep pasar yang selalu bullish untuk emas menjadi pertanyaan. Jika harga emas terus naik secara konsisten sejak zaman Tutankhamun, maka harganya akan mencapai tak terbatas.

Namun, kenyataannya harga logam mulia terus berfluktuasi, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pasokan dan permintaan.

Harga emas telah menunjukkan fluktuasi sepanjang sejarah, mencapai puncak tertinggi sekitar 2.075 dolar AS per ons troy pada Agustus 2020 saat pandemik COVID-19 melanda dan investor mencari tempat perlindungan serta penyimpan nilai.

Meskipun harga emas kemudian sedikit turun dari puncaknya, tetapi tetap kuat, bahkan saat pasar saham dan obligasi mengalami penurunan sepanjang 2022.

2. Lonjakan pasokan emas

Ilustrasi tambang emas. (Pixabay/horjaraul)
Ilustrasi tambang emas. (Pixabay/horjaraul)

Pasokan emas, yang sebagian besar berasal dari tambang-tambang besar, cenderung stabil dari satu periode ke periode berikutnya. Namun, sebagian besar bahan tambang yang dihasilkan hampir seluruhnya terbuang.

Namun, dengan kemajuan teknologi, penambangan bijih dengan kandungan emas yang lebih rendah menjadi lebih ekonomis. Diperkirakan seluruh emas yang telah ditemukan sampai saat ini dapat muat dalam sebuah kubus dengan lebar 23 meter di setiap sisinya.

Meskipun emas telah menjadi komoditas yang ada sejak lama, kebanyakan investor tidak membelinya dengan harapan mendapatkan keuntungan cepat. Sebaliknya, pembelian emas biasanya dianggap sebagai langkah defensif untuk melindungi nilai aset dari inflasi, devaluasi mata uang, dan risiko-risiko lainnya.

Berbeda dengan banyak komoditas lainnya, seperti minyak dan kapas, emas memiliki keunggulan karena sebagian besar tidak dikonsumsi. Kurang dari 10 persen emas ditambang untuk keperluan industri, seperti obat dan perhiasan, sementara sisanya disimpan untuk kemudian dijual sebagai bullion, koin, atau perhiasan.

Pada 2009, Aaron Regent, yang saat itu menjabat sebagai presiden Barrick Gold Corp., mengungkapkan produksi emas telah mencapai puncaknya pada pergantian milenium dan akan terus menurun.

Meskipun harga emas naik tajam hingga akhir tahun 2011, kehilangan sebagian dari nilainya sejak saat itu. Pada Januari 2023, harga emas telah mencapai lebih dari $1.900 per ons, setelah mengalami penurunan signifikan dari puncaknya pada 2012-2013.

3. Kondisi pasar emas dipengaruhi spekulasi dan pengumuman the Fed

Ketua the Fed Jerome Powell (YouTube the Fed)
Ketua the Fed Jerome Powell (YouTube the Fed)

Fluktuasi harga emas seringkali dipicu oleh spekulasi investor dan kebijakan pemerintah. Pada 2014, pengumuman bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) tentang penghentian program stimulus pasca-krisis keuangan 2008 menyebabkan penurunan harga emas.

Keputusan tersebut, bersama dengan tingkat inflasi yang rendah, mengurangi peran emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Ditambah dengan kenaikan pasar saham, banyak investor lebih tertarik untuk mencari keuntungan daripada mempertahankan nilai emas mereka. Hal ini menggambarkan kondisi pasar yang berubah, terutama jika dilihat dari harga emas pada akhir 1990-an yang hanya sekitar 360 dolar AS per ons.

Meskipun demikian, bagi para pemegang emas yang gigih dan bijaksana, menyimpan emas sebagai bagian dari portofolio investasi tetap menjadi pilihan yang layak, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global yang seringkali mengiringi perubahan kondisi pasar.

4. Faktor-faktor penyebab penurunan harga emas

pexels.com/Michael Steinberg
pexels.com/Michael Steinberg

Penurunan harga emas bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kelebihan pasokan dibanding permintaan serta perubahan sentimen investor.

Selain itu, kekuatan dolar AS dan kenaikan suku bunga juga dapat mempengaruhi harga emas, demikian juga dengan inflasi yang rendah. Ketika perekonomian dalam kondisi baik dan berkembang, saham serta investasi lainnya mungkin lebih menarik bagi investor, yang kemungkinan besar akan menjual emas mereka, yang pada gilirannya dapat menurunkan harga emas.

Namun, meskipun mungkin tidak bisa terus naik secara tak terbatas, harga emas mungkin akan terus menunjukkan tren kenaikan dalam jangka panjang, meskipun akan diinterupsi oleh periode penarikan kembali dan bear markets.

Bear markets adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana harga aset atau pasar secara keseluruhan cenderung menurun, atau mengalami penurunan harga secara signifikan dalam jangka waktu tertentu.

Penting untuk diingat harga emas memiliki sejarah fluktuasi yang signifikan dan terpengaruh oleh hukum pasokan dan permintaan. Ketika pasokan emas rendah dan permintaan tinggi, harga akan naik, dan sebaliknya. Selain itu, faktor-faktor seperti suku bunga, inflasi, nilai mata uang, peristiwa geopolitik, dan kondisi ekonomi juga dapat memengaruhi harga emas.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
Jumawan Syahrudin
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us