Terungkap, Ini Penghambat Indonesia Capai Swasembada Pangan

- Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan kendala irigasi dan penyusutan lahan pertanian sebagai tantangan utama mencapai swasembada pangan.
- Indonesia memiliki banyak pakar tetapi tetap menghadapi tantangan menuju swasembada pangan, sehingga dibentuknya posisi Menko Pangan dalam kabinet oleh Presiden Prabowo Subianto.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan berbagai kendala yang membuat upaya mencapai swasembada pangan di Indonesia menjadi semakin rumit.
Dia menyebut, masalah irigasi yang tak terkelola dengan baik hingga penyusutan lahan pertanian menjadi tantangan utama yang harus segera diselesaikan.
"Saya kira kita sudah tahu semua, saya tidak usah ngulang. Irigasi yang nggak karu-karuan, kemudian lahan yang terus berkurang dan lain-lain. Itu kita semua sudah mengetahui," katanya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia "Estafet Kepemimpinan Baru Menuju Akselerasi Ekonomi" di Jakarta, Selasa (3/12/2024).
1. Indonesia punya banyak pakar tapi sulit capai swasembada

Dia mengungkapkan, meskipun Indonesia memiliki banyak pakar, upaya menuju swasembada pangan tetap menghadapi tantangan yang tidak mudah. Menurutnya, itu salah satu alasan Presiden Prabowo Subianto membentuk posisi Menko Pangan dalam kabinet.
"Padahal banyak pakar, tapi menurut saya menuju swasembada itu ruwet. Ya ruwet, nggak tahu apa karena itu Pak Prabowo bikin Menko Pangan barang kali," sebutnya.
2. Zulhas ungkap sederet hambatan swasembada pangan

Zulhaz menjelaskan, sejumlah tantangan dalam sektor pertanian yang menghambat upaya swasembada. Penelitian bibit unggul yang kini hanya dapat dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional, kerap teralihkan dari fokus kebutuhan utama pertanian.
"BRIN kadang-kadang diomongin mengenai moderasi beragama, padahal kita perlunya bibit unggul, padi," ujarnya.
Regulasi pupuk juga rumit karena melibatkan berbagai aturan hingga level daerah, juga membuat distribusinya sering terlambat ke petani. Selain itu, dia menyoroti penyuluh pertanian yang di daerah sering dialihfungsikan.
"Penyuluh di kabupaten kadang-kadang jadi supir, jadi staf, macam-macam," ujar Zulhas.
Sementara itu, masalah irigasi menyebabkan banyak sawah hanya mampu panen satu atau dua kali dalam setahun akibat rusak atau tidak adanya jaringan irigasi yang memadai.
3. Prabowo minta swasembada pangan dicapai pada 2027

Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) itu mengungkapkan ambisi Prabowo untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan. Awalnya, target swasembada pangan ditetapkan pada 2029.
Namun, sebelum program berjalan, target tersebut dimajukan menjadi 2028. Bahkan, saat menghadiri forum internasional seperti APEC dan G20, Prabowo menyampaikan optimisme Indonesia bisa mencapai swasembada pangan pada 2027.
"Beliau menyampaikan kita akan swasembada pangan tahun 2027. Belum kerja, Pak, waktu itu. Baru berapa hari dilantik," ujar Zulhas.