Kilang Dumai Kebakaran, Bos Pertamina Sebut Kerugian Diasuransikan

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan kerugian akibat kebakaran di Kilang Dumai, Riau ditanggung oleh asuransi.
Tak hanya di Dumai, kebakaran yang terjadi di kilang dan depo Pertamina lainnya juga ditanggung asuransi.
"Mengenai asuransi, kita di-cover oleh asuransi. Dan sampai hari ini beberapa kejadian yang terjadi di-cover asuransi," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (4/4/2023).
1. Pertamina pastikan tak ada kerugian negara dari kebakaran kilang

Nicke memastikan, kebakaran yang terjadi di kilang-kilang Pertamina tak menyebabkan kerugian negara. "Dan tidak ada menjadi, apalagi kerugian negara itu tidak ada," ujar Nicke.
Sebagai informasi, dalam tiga tahun terakhir, ada tujuh kilang dan depo Pertamina yang mengalami kebakaran.
2. Kerugian akibat kebakaran kilang masih dihitung

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman mengatakan hingga saat ini kerugian akibat kebakaran kilang Dumai masih dihitung. Namun, dia juga memastikan ada asuransi yang menanggung kerugiannya.
"Cover asuransi ya ada, cuma angkanya masih dihitung," ujar Taufik.
Adapun perhitungan kerugian juga mencakup kerusakan pada rumah-rumah warga yang terdampak kebakaran, fasilitas umum (fasum), dan juga fasilitas sosial (fasos) di sekitar Kilang Dumai.
"Karena kan warga kira-kira berapa sih beli kaca beli plafon, perbaikan berapa fasilitas," ujar Taufik.
3. Lebih dari 400 rumah warga terdampak kebakaran Kilang Dumai

Pada saat kebakaran, ada dentuman keras dan getaran yang terasa hingga radius 1 kilometer (km) dari kilang yang terbakar. Akibat insiden itu, 418 rumah warga sekitar rusak.
"Rata-rata kerusakan properti di daerah terdampak adalah kerusakan ringan dengan mayoritas kerusakan plafon dan kaca," ucap Taufik.
Tak hanya itu, sejumlah fasilitas umum (fasum); dan fasilitas sosial seperti 4 bangunan masjid, sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP) juga mengalami kerusakan.
"Perbaikan untuk fasum kami prioritaskan dan sudah dimulai sejak kemarin, tanggal 3 April 2023," ujar Taufik.
Adapun korban dari kebakaran itu ada sembilan orang yang mengalami luka gores akibat serpihan kaca.
"Jadi dampak pada 3 April 2023 dari korban personal ada 9 orang, luka gores akibat serpihan kaca, seluruhnya telah pulang, dan saat ini telah bekerja kembali, itu semua adalah pekerja di RU (Refinery Unit) II Dumai," kata Taufik.