Krisis Iklim Bisa Ancam 6 Persen PDB RI pada 2060

- Airlangga soroti ancaman di pesisir utara Pulau Jawa
Indonesia rentan terhadap dampak iklim, khususnya di pesisir utara Pulau Jawa dengan penurunan muka tanah dan kenaikan permukaan laut yang mengancam 40 juta penduduk. - Tanggul laut raksasa dikebut atasi dampak iklim
Pemerintah memulai pembangunan proyek Tanggul Laut Raksasa (Great Giant Sea Wall) sepanjang 700 km di utara Jawa sebagai respons atas kondisi iklim yang semakin memburuk. - Blue print disiapkan dengan matang
Blueprint pembangunan tanggul laut raksasa harus disusun dengan rapi dan terukur untuk melindungi
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan dampak krisis iklim diperkirakan dapat mencapai lebih dari 6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2060.
"Ini bukan lagi isu tetapi ini adalah real, dimana akibat krisis iklim ini dampaknya bisa mencapai lebih 6 persen dari PDB di tahun 2060," katanya di Djakarta Theatre, Kamis (24/7/2025).
1. Airlangga soroti ancaman di pesisir utara Pulau Jawa

Airlangga mengungkapkan Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, karena mayoritas penduduk tinggal di wilayah pesisir yang rawan bencana.
Dia menyoroti kondisi di pesisir utara Pulau Jawa, yang mengalami penurunan muka tanah (land subsidence) sebesar 5 hingga 10 sentimeter per tahun, disertai dengan kenaikan permukaan laut hingga 10 sentimeter per tahun.
"Jadi sepanjang Pulau Utara Jawa itu ada 40 juta penduduk yang terancam oleh perubahan iklim," ujarnya.
2. Tanggul laut raksasa dikebut atasi dampak iklim

Sebagai respons atas kondisi iklim, pemerintah tengah memulai pembangunan proyek Tanggul Laut Raksasa (Great Giant Sea Wall) di kawasan utara Pulau Jawa.
Airlangga menjelaskan program tersebut sebenarnya telah dirancang sejak beberapa dekade lalu, namun pelaksanaannya baru dimulai saat ini atas arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Bapak Presiden sudah menyiapkan program yang disebut Great Giant Sea Wall dan ini sudah dipersiapkan sebetulnya beberapa dekade yang lalu," tambahnya.
Pembangunan tahap awal dilakukan di utara Semarang, dan selanjutnya akan dilanjutkan dari Jakarta hingga ke wilayah Cirebon. Dia menyebutkan panjang tanggul tersebut dapat mencapai 700 kilometer (km).
3. Blue print disiapkan dengan matang

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menekankan pentingnya memastikan perencanaan atau blueprint pembangunan tanggul laut raksasa disusun dengan rapi dan terukur.
"Kita benar-benar harus meyakinkan blueprintnya itu rapi benar," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/6/2025).
Dia menyatakan pembangunan proyek Tanggul Laut Pantai Utara Jawa atau Giant Sea Wall (GSW) itu perlu segera dimulai karena memakan waktu lama. Durasinya bisa mencapai 10 hingga 20 tahun untuk melindungi kawasan pesisir utara Jawa secara menyeluruh.
"Kecepatan bukan berarti menjadi tergesa-gesa akhirnya ada yang tidak efisien atau bahkan harus dilakukan penyesuaian-penyesuaian yang tidak baik lah ke depan kalau tidak terrencana dengan integratif," tambahnya.