Pasar Uang Ketat: Pengertian, Efek, Kebijakan dan Dampaknya

Menyebabkan sulitnya mengajukan pinjaman jangka pendek

Pemerintah biasanya akan menjual surat berharga kepada masyarakat untuk melakukan kebijakan uang ketat supaya inflasi menurun. Penjualan surat-surat berharga yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat melalui operasi pasar terbuka.

Saat masyarakat membeli surat berharga tersebut, maka jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang serta diikuti dengan turunnya inflasi. Lalu, apa saja yang menyebabkan terjadinya pasar ketat? Bagaimana pasar uang ketat berefek pada perekonomian negara? Simak penjelasannya berikut ini, ya.

1. Pengertian pasar uang ketat

Pasar Uang Ketat: Pengertian, Efek, Kebijakan dan Dampaknyabprarthagalunggung.co.id

Mengutip Buku Pintar Ekonomi Syariah, pasar uang ketat atau tight money market adalah kondisi pasar uang yang ditandai oleh tingkat penawaran uang yang lebih rendah daripada permintaan, yang cenderung mengakibatkan naiknya tingkat suku bunga.

Pemberlakuan pasar uang ketat akan menciptakan lingkungan ekonomi yang sulit dan mahal dalam meminjam uang jangka pendek hingga menengah. Hal tersebut karena jumlah uang yang beredar menjadi lebih sedikit dan pihak bank pun mengurangi volume uang yang harus dipinjamkan.

Baca Juga: Kebijakan Moneter: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Instrumennya

2. Kebijakan pasar uang ketat dan efeknya

Pasar Uang Ketat: Pengertian, Efek, Kebijakan dan DampaknyaFoto hanya ilustrasi. (Unsplash.com/rawpixel)

Beberapa kebijakan uang ketat yang dapat diberlakukan, yaitu

  • menaikkan suku bunga;
  • adanya penjualan SBI;
  • terjadinya pembatasan pada pemberian kredit;
  • dapat menaikkan cadangan kas.

Saat uang yang beredar di masyarakat terbatas maka bisnis akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pinjaman dan rumah tangga mungkin juga akan mengalami kesulitan dalam mengajukan KPR. Uang ketat umumnya memberikan efek negatif pada harga sekuritas dibandingkan dengan kondisi uang mudah.

3. Dampak kebijakan uang ketat terhadap masyarakat

Pasar Uang Ketat: Pengertian, Efek, Kebijakan dan DampaknyaIlustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Kebijakan uang ketat juga dipandang bertentangan dengan tujuan ekonomi makro. Biaya suku bunga yang lebih tinggi memang akan membuat keinginan membelanjakan uang jadi berkurang, sehingga tingkat inflasi yang tinggi bisa membaik. Namun, hal tersebut juga bisa menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi dan memungkinkan peningkatan pada pengangguran sementara.

Selain itu, kebijakan uang ketat memungkinkan dapat memicu dampak negatif di masyarakat, yaitu

  • Perekonomian masyarakat mulai meredup, yang berkolerasi pada meredupnya berbagai sektor usaha. Sehingga menyebabkan daya beli masyarakat menjadi menurun. Daya beli masyarakat yang menurun membuat income para pengusaha juga tidak maksimal, terlebih apabila pengusaha baru merintis dan termasuk pada golongan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.
  • Adanya penaikan tarif pada kebutuhan masyarakat seperti, listrik, air, gas, BBM, telepon, transportasi dan juga berimbas pada biaya operasional yang juga akan menaik.

Nah, itulah uraian tentang penjelasan mengenai pasar uang ketat. Meski penyelenggaraan pasar uang ketat bertujuan untuk memperbaiki perekonomian negara dan menekan inflasi, namun secara bersamaan juga dapat memicu permasalahan lain di masyarakat.

Baca Juga: Mau Ajukan Kredit? Kenali Dulu 5 Jenis KTA yang Umum Digunakan

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya