11 Langkah Packing Barang yang Mudah Pecah, Penting agar Produkmu Aman

Cara packing sangat berpengaruh pada keamanan barang-barang yang dikirim melalui jasa ekspedisi. Khusus untuk pengemasan dan pengiriman barang yang berbahan kaca atau yang mudah pecah lainnya, harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati.
Sekilas, mengemas barang yang mudah pecah terdengar sulit dan juga rumit untuk dilakukan. Akan tetapi, jika kamu sudah tahu triknya, maka cara packing barang mudah pecah tidak sulit untuk dilakukan.
Berikut cara packing barang yang berbahan kaca yang mudah dan aman.
1.Siapkan perlengkapan packing
Cara packing barang mudah pecah dimulai dengan mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan. Penting sekali untuk menggunakan pelapis dan pengganjal produk di dalam paket.
Beberapa perlengkapan yang harus kamu siapkan untuk barang mudah pecah antara lain:
- Pelapis produk berupa kain atau lembaran kertas
- Pelapis pencegah benturan berupa bubble wrap
- Bantalan atau pengganjal ruang kosong bisa menggunakan stereofoam, kertas serut, gumpalan kertas, potongan karton dan lain sebagainya.
- Box kardus
- Kertas pembungkus
- Lakban
- Gunting
- Packing kayu
Pastikan jumlah dan ukuran perlengkapan sesuai dengan yang diperlukan agar tidak ada kendala saat melakukan packing.
2.Lapisi produk dengan kain atau kertas
Hal yang harus kamu lakukan pertama kali adalah dengan melapisi permukaan produk dengan kain dan kertas. Semua permukaan kaca jangan sampai ada yang terbuka atau bisa terkena benturan yang dapat mengakibatkan benda pecah.
3.Lapisi barang dengan bubble wrap
Setelah melapisi dengan kain atau kertas kamu bisa menambahkan lapisan pelindung berupa bubble wrap. Hal tersebut berfungsi untuk meredam benturan dan tekanan pada produk yang mudah pecah.
4.Bungkus setiap produk secara terpisah
Jika kamu mengirim sebuah barang lebih dari satu maka kamu harus membungkus barang tersebut secara satu persatu. Gunakan kertas, kain atau bubble wrap untuk melindunginya.
5.Gunakan kemasan bawaan produk dalam pengemasan
Jika produk berbahan kaca sudah ada kemasan yang melindungi maka sebaiknya jangan dibongkar. Maka dari itu, jika dirasa kemasan bawaan dirasa kurang aman, kamu bisa melapisinya dengan bahan-bahan yang bisa melindungi.
6.Masukkan produk ke dalam box kardus berbahan kuat
Langkah yang selanjutnya adalah melapisi dengan box kardus yang berbahan kuat. Agar barang aman, pilihlah boks kardus dengan material yang kokoh, sehingga tidak mudah penyok dan basah.
Pilihlah boks dengan ukuran yang sesuai yang tidak terlalu sempit ataupun tidak terlalu besar. Kamu harus memastikan bahwa barang tidak menyentuh permukaan di kanan dan kiri serta atas dan bawah.
7.Isi ruang kosong pada box kardus
Jika masih ada ruang kosong pada kardus maka kamu bisa mengisinya dengan bubble wrap, kain, gulungan kertas, atau yang lainnya. Bantalan udara bisa menjadi pilihan yang terbaik.
Selain menghambat benturan, bantalan udara ringan juga akan membebani total berat paket. Maka dari itu jangan sisakan ruang kosong dalam kardus.
8.Lakukan uji goyang dan kompresi
jika dirasa bantalan pada rongga sudah cukup maka langkah yang selanjutnya kamu bisa melakukan uji goyang. Cara adalah dengan menggoyangkan boks paket. Jika tidak ada suara atau benturan dari paket, maka paket kamu sudah aman.
Selain itu, juga periksa apakah boks bisa berpotensi penyok atau ada lekukan. Hal tersebut berguna agar paket kamu bisa aman saat dalam perjalanan.
9.Segel paket dengan kuat
Hal yang selanjutnya adalah menyegel paket dengan erat dan rapat menggunakan lakban. Jangan biarkan ada celah terbuka untuk mencegah packing jebol. Kesalahan dalam menyegel dapat menyebabkan barang pecah dan hancur dalam perjalanan.
10.Packing kayu untuk barang kaca yang berharga
Jika paket kamu termasuk barang berharga maka sebaiknya tambahkan packing kayu untuk meningkatkan proteksi kompresi dari risiko paket jebol atau rusak karena penumpukan. Packing kayu bisa dilakukan sendiri atau meminta bantuan dari agen pengiriman.
11.Tempelkan stiker yang sesuai
Jangan lupa untuk menempelkan stiker sebagai peringatan yang sesuai. Kamu bisa menggunakan stiker bertuliskan ‘fragile’, ‘awas pecah’, ‘jangan dibanting’, atau yang lainnya. Stiker yang ditempelkan sendiri atau bisa ditambahkan oleh pihak ekspedisi.
Kamu harus mengungkapkan dengan jujur apa isi paket kamu, agar bisa ditangani dengan tepat oleh ekspedisi.
Demikian cara packing bagi paket yang mudah pecah. Perhatikan semua hal yang penting dalam kamu mengemas barang yang mudah pecah.
Semoga artikel ini dapat membantu!