Libatkan Danantara, RI Mau Tiru Program Perumahan Singapura

- Pemerintah akan memulai program perumahan ambisius dengan target 3 juta rumah per tahun selama 5 tahun.
- Indonesia akan meniru model perumahan Singapura dengan pendanaan sebagian dari Danantara, untuk mendukung pendanaan bank-bank negara.
- Pemerintah akan mengadopsi teknologi ramah lingkungan dalam program perumahan terjangkau, termasuk penggunaan panel surya dan turbin angin.
Jakarta, IDN Times - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menyatakan pemerintah akan memulai program perumahan yang sangat ambisius. Program tersebut menargetkan pembangunan 3 juta rumah per tahun, dengan total 15 juta unit selama lima tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Saya bisa mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan memulai program perumahan yang sangat ambisius," kata Hashim dalam Green Energy Investment Dialogue di St. Regis Jakarta, Kamis (27/2/2025).
1. Danantara dilibatkan dalam program perumahan

Indonesia berencana meniru model perumahan Singapura dalam mengembangkan program hunian terjangkau, terinspirasi dari Housing and Development Board (HDB), dengan pendanaan sebagian berasal dari Danantara.
Menurut Hashim, Danantara akan memanfaatkan likuiditasnya untuk mendukung pendanaan bank-bank negara, yang selanjutnya akan digunakan dalam skema serupa dengan Central Provident Fund (CPF) dan Employees Provident Fund (EPF) di Singapura.
"Danantara akan menggunakan likuiditasnya untuk memberikan pendanaan bagi bank-bank negara, yang kemudian akan digunakan dengan model serupa seperti di Singapura, yaitu CPF dan EPF," ujarnya.
Namun, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Perumahan itu mengatakan, pemerintah akan menyesuaikan model perumahan tersebut agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini.
2. Mengadopsi teknologi ramah lingkungan

Hashim menyatakan pemerintah akan mengadopsi teknologi ramah lingkungan dalam program perumahan terjangkau. Upaya tersebut mencakup penggunaan panel surya, turbin angin di atas apartemen, serta inovasi lain.
"Tentu saja, kami ingin menerapkannya seoptimal mungkin sesuai dengan kebutuhan perumahan terjangkau," kata dia.
3. Harga rumah harus terjangkau buat masyarakat

Hashim menekankan biaya perumahan harus tetap rendah agar dapat diakses oleh masyarakat. Dia menyebutkan terdapat 37 juta keluarga di perkotaan dan pedesaan yang membutuhkan hunian layak.
Menurutnya, rumah yang disediakan harus dilengkapi dengan air bersih, listrik, serta lantai keramik sebagai pengganti lantai tanah.
Selain menciptakan lingkungan yang lebih nyaman, upaya tersebut juga bertujuan untuk mengatasi masalah stunting, yang tidak hanya disebabkan oleh malnutrisi tetapi juga kondisi tempat tinggal yang kurang layak.
"Biaya harus tetap rendah agar pasar dapat menjangkaunya," tambah Hashim.