Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

LPS Sebut Tak Ada Rush Money meski Rekening Banyak Diblokir

ilustrasi penarikan uang (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi penarikan uang (pexels.com/RODNAE Productions)
Intinya sih...
  • Dana di rekening yang diblokir tetap dijamin aman
  • LPS gencarkan edukasi publik soal jaminan dana nasabah
  • YLKI minta PPATK pastikan dana nasabah tak raib usai rekening diblokir
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, memastikan belum ada penarikan dana besar-besaran dari perbankan meskipun kebijakan pemblokiran rekening tengah menjadi perhatian publik.

Menurutnya, penarikan dana sejauh ini hanya terjadi dalam skala kecil dan tidak masif. Dia menilai hal itu tak lepas dari kampanye edukatif LPS kepada masyarakat bahwa dana nasabah dijamin keamanannya.

"Saya lihat sih belum ada sampai sekarang yang besar. Paling ada sedikit-sedikit ya tapi tidak masif karena kita selalu promosikan bahwa dana mereka dijamin di masyarakat," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Seperti diketahui, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menerapkan kebijakan penghentian sementara terhadap rekening yang dinyatakan dormant atau tidak aktif selama periode tertentu.

1. Dana di rekening yang diblokir tetap dijamin aman

LPS (lps.go.id)
LPS (lps.go.id)

Terkait rekening nasabah yang diblokir, Purbaya memastikan dana di dalamnya tetap aman. Bahkan, apabila suatu saat bank mengalami kegagalan, LPS akan tetap menjamin dana nasabah sesuai ketentuan yang berlaku.

Dia menekankan uang nasabah tetap dijamin dan tidak perlu dikhawatirkan meskipun rekeningnya berstatus diblokir.

"Harusnya aman, nggak ada masalah. Jadi kalau misalnya ada apa-apa bank nya jatuh juga dijamin sama LPS. Jadi uang nasabah di bank aman, aman sekali," paparnya.

2. LPS gencarkan edukasi publik soal jaminan dana nasabah

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. (Dok/Istimewa).
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. (Dok/Istimewa).

Pihaknya akan terus melakukan promosi secara masif agar masyarakat memahami uang yang disimpan di bank tetap aman. Tugas utama LPS adalah menjaga dan menjamin dana nasabah hingga Rp2 miliar per orang di setiap bank.

"Tugas LPS hanya itu menjaga dan menjamin uang nasabah di bank. Jadi harusnya nggak usah takut, Rp2 miliar per nasabah per bank. Jadi nggak usah takut," beber dia.

3. YLKI minta PPATK pastikan dana nasabah tak raib usai rekening diblokir

ilustrasi rekening bank (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi rekening bank (freepik.com/rawpixel.com)

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta PPATK agar menjamin dana nasabah tetap utuh dan tidak berkurang sepeser pun meskipun rekeningnya diblokir.

"YLKI meminta pembukaan blokir rekening tidak mempersulit konsumen dan YLKI meminta PPATK menjamin uang konsumen tetap utuh dan aman tak kurang sepeser pun atas pemblokiran yang dilakukannya," kata Sekretaris Eksekutif YLKI Rio Priambodo dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (31/7/2025).

YLKI juga menekankan pentingnya proses pembukaan blokir yang tidak menyulitkan konsumen. YLKI turut mendorong PPATK untuk membuka hotline crisis center guna menampung pertanyaan dan pengaduan dari masyarakat yang rekeningnya terdampak.

Menurut YLKI, akses terhadap informasi dan pemulihan rekening harus dijamin demi perlindungan hak konsumen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us