Luhut: Danantara Bisa Bangun Joint Venture dengan Perusahaan Mana pun

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) nantinya dapat membangun perusahaan patungan (joint venture) dengan perusahaan manapun.
Dengan skema seperti ini, Luhut mengatakan, semua perusahaan milik negara akan lebih transparan dan efisien, karena manajemennya dibangun dengan baik.
Luhut mencontohkan, nantinya Angkasa Pura, pelabuhan seperti di Tanjung Priok dan Makassar dan lainnya akan dikelola oleh orang-orang yang profesional.
"Hebatnya, mereka punya kewenangan untuk mendirikan atau membuat usaha patungan (joint venture) dengan perusahaan mana pun," kata Luhut dalam acara Indonesia Economic Summit, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
1. Prabowo bakal tunjuk orang-orang profesional

Luhut mengaku senang karena Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menugaskan orang-orang profesional untuk mengelola Danantara. Ia pun mengajak semua pihak untuk mendukung proyek ini.
"Saya hanya ingin mengimbau kepada kita semua orang Indonesia di sini, juga orang asing, berikan waktu bagi mereka untuk berkonsolidasi, karena ini bukan solusi yang bisa dilakukan dalam waktu singkat," kata dia.
2. Banyak orang akan terkejut dengan Danantara

Mantan Menko Marves era Presiden Joko "Jokowi" Widodo itu juga menegaskan banyak orang terkejut dengan langkah Prabowo yang akan membentuk BPI Danantara.
Dia mengatakan, banyak orang di luar sana yang merendahkan Indonesia sebagai negara miskin. Ia menegaskan, Danantara akan menjadi proyek besar di bawah pemerintahan Prabowo.
"Tapi yang saya pahami saat ini, Danantara, ini adalah hal yang sangat besar. Banyak orang yang terkejut dengan Danantara," kata dia.
"Mereka mengira Indonesia adalah negara miskin. Saya bilang, tidak, ini bukan negara miskin," imbuh dia.
3. Abu Dhabi sudah lakukan joint venture dengan Danantara

Meski baru akan diresmikan Presiden Prabowo Subianto, Danantara disebut Luhut telah melakukan joint venture dengan sejumlah lembaga pengelola dana abadi.
Salah satunya adalah ADIA yang merupakan Lembaga Pengelola Dana Abadi milik pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Luhut mengatakan, Abu Dhabi tertarik melakukan ekspansi pada sektor energi baru terbarukan (EBT).
"Saya kira sangat banyak. paling tidak yang saya tahu dengan Abu Dhabi," kata dia.