Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Luhut Pastikan CEO SoftBank Tak Lagi Jadi Dewan Pengarah IKN

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui awak media, Selasa (15/3/2022). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Masayoshi Son dipastikan tak lagi menjadi bagian dari Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Hal itu merupakan buntut dari batalnya investasi yang hendak ditanamkan SoftBank Corp di IKN.

Asal tahu saja, Masayoshi Son merupakan Founder sekaligus CEO SoftBank Corp. Adapun kepastian hengkangnya Masayoshi diinformasikan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

"Sudah nggak lagi (Masayoshi di dewan pengarah)," kata Luhut kepada awak media, di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Hengkangnya Masayoshi membuat Dewan Pengarah Pembangunan IKN kini hanya menyisakan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed Bin Ziyad (MBZ), dan eks Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.

1. Pengganti Masayoshi masih tentatif

CEO Softbank Masayoshi Son di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 10 Januari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sementara itu, Luhut menyatakan, pemerintah sampai saat ini masih mencari pengganti Masayoshi untuk mengisi posisinya di Dewan Pengarah Pembangunan IKN.

"Lagi kita cari, apakah tergantung investornya? Gak juga. Bisa iya, bisa juga gak," ucap dia.

2. Softbank tetap akan berinvestasi di Indonesia, tetapi tak ikut danai pembangunan IKN

CEO Softbank Masayoshi Son tengah berbincang dengan Luhut Pandjaitan. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Juru bicara Softbank Group membenarkan pihaknya membatalkan rencana berinvestasi dalam proyek pembangunan IKN Nusantara di Indonesia.

Kendati demikian, Softbank akan tetap berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan-perusahaan di dalam portofolio Vision Fund.

Bukan kali pertama, Son memutuskan mundur dari proyek besar pemerintah. Pada 2018, Arab Saudi dan Softbank meneken nota kesepahaman (MoU) mengenai proyek pembangunan tenaga surya senilai 200 miliar dolar AS. Itu merupakan proyek terbesar yang disepakati untuk dikerjakan. Namun, pada akhirnya, proyek itu mandek.

3. Luhut mengandalkan investasi asing dari UEA dan Arab Saudi

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman. (Instagram @luhut.pandjaitan)

Kini, Luhut mengandalkan investasi yang diperkirakan bakal dikucurkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Bloomberg melaporkan UEA telah berkomitmen untuk menggelontorkan sekitar 20 miliar dolar AS, untuk mendanai pembangunan tahap awal IKN Nusantara.

Sebelumnya, melalui akun Instagramnya, Luhut memamerkan fotonya bersama putra mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz. Di dalam unggahannya di akun media sosial, Luhut seolah memberi sinyal bahwa Saudi tertarik terlibat dalam proyek IKN Nusantara di Kaltim.

"Saya menceritakan bahwa kami sedang bersiap-siap untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru. Saya juga sampaikan bahwa kami terbuka dengan kerja sama dalam hal energi baru dan terbarukan hingga kerja sama dalam hal pelestarian lingkungan hidup. Satu ucapan sempat terlempar usai pertemuan itu selesai. Putera mahkota menyebut bila Indonesia maju, maka Arab Saudi juga maju," tulis Luhut pada 3 Maret 2022.

Luhut mengunjungi Saudi pada pekan lalu atas undangan dari MBS langsung. Saat berada di sana, mantan Kepala Staf Presiden (KSP) itu juga bertemu dengan Menteri Investasi Saudi, Khalid Al-Falih, dan beberapa CEO perusahaan Saudi untuk membahas realisasi sejumlah rencana investasi di Indonesia.

"Di tengah pertemuan itu, saya sampaikan keinginan saya agar potensi investasi dari pihak Kerajaan Saudi dan peluang investasi Indonesia bisa berjalan beriringan," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us