Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Luhut Wanti-wanti SDGs Jangan Ganggu Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berpesan agar pembangunan berkelanjutan (sustainable development) jangan sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dia menekankan, baik untuk mencapai sustainable development goals (SDGs) dan menggenjot perekonomian Indonesia harus jalan beriringan.

"Kan saya katakan apapun yang kita lakukan dalam sustainable development tadi jangan sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi kita," kata Luhut usai menghadiri acara B20 Sustainability 4.0 Awards di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (18/10/2022).

1. Indonesia terbuka pada pengembangan teknologi ramah lingkungan

Meski begitu, Luhut memastikan Indonesia tak menutup diri dalam upaya mencapai SDGs, salah satunya pengembangan teknologi ramah lingkungan. Dia mengatakan, saat ini pemerintah juga berupaya menggenjot proyek pembangkit listrik rendah emisi.

"Kemarin ada teknologi baru, tadi saya lupa sampaikan, wind power yg harganya bisa 4 sen per kwh. dan itu Indonesia cukup banyak. Hanya kan itu masih butuh beberapa waktu lagi," tutur Luhut.

2. RI bakal punya kawasan industri yang pakai EBT sebagai pembangkit listrik

Ilustrasi pembangkit tenaga alam (Pexels.com/Pixabay)

Pemerintah juga akan membangun kawasan industri yang akan menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT), yakni Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kalimantan Utara. Proyek yang menelan kebutuhan investasi sekitar 132 miliar dolar AS itu menurut Luhut sudah berjalan.

"Proyek di Kalimantan Utara yang 132 miliar dolar AS itu kan sudah berjalan," kata Luhut.

3. Pemerintah beri insentif buat perbanyak investasi hijau di Indonesia

PLN menyiapkan kendaraan listrik dan juga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk para delegasi G20. (Dok. PLN)

Di sisi lain, dalam menarik investasi-investasi berkelanjutan seperti investasi hijau, pemerintah juga akan memberikan insentif.

Luhut mengatakan, pemerintah memberikan subsidi pada produsen kendaraan listrik, sehingga harga kendaraan listrik bisa bersaing dengan kendaraan berbahan bakar fosil atau BBM.

"Kita kasih insentif. Seperti mobil listrik kan kita kasih insentif kira-kira Rp7,5 juta, sehingga dia bisa bersaing dengan combustion car. Dan juga sepeda motor. Misalnya kita kasih 3 in 1 boleh mobil listrik, mobil combustion tidak boleh, atau pajaknya nanti misalnya kita naikkan, dan seterusnya. Sehingga Jakarta nanti udaranya lebih bersih. Kan nanti bagus buat anak-cucu kalian," tutur Luhut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us