Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makan Bergizi Gratis Diluncurkan 6 Januari 2025, Ini Rinciannya

Simulasi program makan bergizi gratis pada siswa SD di Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Intinya sih...
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diluncurkan pada 6 Januari 2025.
  • Alokasi anggaran dan sasaran penerima MBG bertahap sepanjang 2025.

Jakarta, IDN Times - Program makan bergizi gratis (MBG) akan resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025. Program tersebut direncanakan berlangsung secara bertahap di seluruh Indonesia.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menyampaikan, berbagai persiapan telah dilakukan untuk memastikan kelancaran program tersebut. Nantinya, makanan bergizi akan didistribusikan secara merata dari Sabang hingga Merauke ketika program mulai berjalan.

"Sudah disiapkan. Pokoknya 6 Januari (2025) kita akan selenggarakan di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ujarnya di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat (20/12/2024).

1. Tahapan pelaksanaan program makan bergizi gratis

eFishery dan Pemko Medan menggelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Jalan Setiabudi Medan, Kamis (19/12/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Program makan bergizi gratis akan diterapkan secara bertahap sepanjang 2025.

Januari-Maret 2025

Alokasi Anggaran:

  • Rp3,48 triliun

Sasaran Penerima:

  • 2,95 juta siswa dan santri
  • 510 ribu ibu menyusui, ibu hamil, dan balita

April-Juni 2025

Alokasi Anggaran:

  • Rp6,69 triliun

Sasaran Penerima:

  • 6 juta siswa dan santri
  • 1,08 juta ibu menyusui, ibu hamil, dan balita

Juli-Desember 2025

Alokasi Anggaran:

  • Rp41,34 triliun

Sasaran Penerima:

  • 15 juta siswa dan santri
  • 2,89 juta ibu menyusui, ibu hamil, dan balita

"Kita tahu bahwa saat ini Indonesia mengalami kekurangan nutrisi terutama pada ibu hamil, kepada anak-anak balita, kemudian pada kelompok pelajar kita dari SD, SMP, SMA hingga para pelajar di lingkungan pesantren," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy dalam Core Economic Outlook 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (23/11/2024).

2. Anggaran makan bergizi gratis Rp10 ribu per porsi

default-image.png
Default Image IDN

Presiden Prabowo Subianto menetapkan anggaran program makan bergizi gratis sebesar Rp10 ribu per porsi, lebih rendah dari rencana awal sebesar Rp15 ribu per porsi. Penyesuaian anggaran dilakukan mengingat keterbatasan dana pemerintah.

Meski lebih kecil, alokasi tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi dasar masyarakat di berbagai wilayah.

Program tersebut dirancang untuk mendukung keluarga miskin, terutama yang memiliki 3-4 anak. Dengan anggaran tersebut, setiap keluarga berhak mendapatkan bantuan sebesar Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per hari, sesuai jumlah anggota keluarga yang memenuhi syarat.

"Itu kita perkirakan anaknya rata-rata 3-4, berarti tiap keluarga bisa menerima minimal atau rata-rata bisa Rp30.000 per hari, ini kalau satu bulan bisa Rp2,7 juta," ujar Prabowo di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (29/11/2024).

3. Menu makan bergizi gratis di tiap daerah

Sejumlah siswa mengambil menu makan bergizi gratis (IDN Times/Inin Nastain)

Program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah menyajikan menu yang bervariasi sesuai dengan ketersediaan bahan pangan dan preferensi lokal di setiap daerah. Berikut beberapa contoh menu yang telah diujicobakan di berbagai wilayah Indonesia:

  • Wonosobo, Jawa Tengah: Menu terdiri dari brokoli crispy, spageti bolognese, ikan katsu, dan pisang.
  • Madiun, Jawa Timur: Paket makanan berisi nasi putih, ayam panggang, tumis tempe dan buncis, selada, semangka, serta susu cokelat.
  • Palangka Raya, Kalimantan Tengah: Menu meliputi nasi putih, ayam goreng, tumis sayur, telur rebus, buah pisang, susu, dan air putih.
  • Tangerang, Banten: Dalam uji coba, menu yang disajikan antara lain nasi putih, semur daging, tumis sayur brokoli, dan buah pepaya.
  • Buru Selatan, Maluku: Paket makanan mencakup nasi, ikan, telur, sayur sup, dan buah.

Setiap menu dirancang oleh ahli gizi setempat untuk memastikan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak, dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan pangan lokal dan kebiasaan makan di daerah tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us