6 Cara Bikin Business Plan, Penting Banget buat Mulai Usaha!

24 Sep 2023, 08:03 WIB

pexels.com/rawpixel.com

Jakarta, IDN Times - Memiliki bisnis atau usaha sendiri merupakan mimpi banyak orang lantaran dianggap mampu bekerja tanpa harus menggantungkan nasib ke siapa pun. Untuk memiliki bisnis yang sukses, kamu memerlukan sebuah rencana atau yang sering disebut sebagai business plan.

Business plan telah dianggap menjadi hal paling penting ketika kamu ingin memulai membuka bisnis. Business plan dapat diibaratkan sebagai sebuah peta saat kamu ingin memulai sebuah perjalanan.

Melalui peta tersebut, kamu bisa mengetahui jalan mana yang harus diambil agar cepat sampai tujuan. Business plan disebut bisa membawa bisnismu mencapai kesuksesan.

Di sisi lain, business plan dibutuhkan supaya kamu bisa memiliki modal untuk membuka bisnis. Untuk itu, kamu bisa menunjukkan business plan-mu kepada para investor agar mereka mau menanamkan modal dalam bisnismu.

Maka dari itu, business plan yang kamu buat harus bagus dan meyakinkan. Nah, berikut ini beberapa cara membuat business plan dari Lifepal yang bisa kamu aplikasikan sebelum memulai bisnis atau usahamu sendiri.

1. Siapkan ringkasan eksekutif

pexels.com/lukas

Cara membuat business plan yang pertama adalah dengan menyiapkan ringkasan eksekutif.

Dalam ringkasan eksekutif ini, kamu harus bisa menceritakan tentang bisnis yang akan kamu buka. Deskripsikanlah bisnismu seperti apa, inovasi yang ada, dan kapan dimulainya.

Dalam membuat ringkasan eksekutif, cukup gunakan dua halaman dari total business plan kamu. Agar investor atau bank tertarik memberikan dana, maka kamu harus membuat ringkasan semenarik mungkin tentang bisnis yang akan kamu jalankan.

2. Buat latar belakang bisnis

unsplash.com

Langkah selanjutnya dalam membuat business plan adalah dengan menjabarkan latar belakang bisnis atau usaha yang bakal kamu jalankan.

Dalam latar belakang ini kamu bisa menuliskan sejarah, pihak yang terlibat, kondisi keuangan, rencana pengembangan, produk, dan penjelasan lainnya mengenai bisnis kamu.

Kamu juga bisa menjelaskan tentang aspek perizinan usaha, jenis usaha, dan siapa saja yang bekerja sama dalam bisnismu. Selain itu, kamu juga bisa menjelaskan tentang produk apa yang akan kamu buat, manfaatnya, kompetitor bisnis, dan keunggulan produk.

Jika bisnis kamu nantinya memiliki lokasi spesifik, maka kamu juga bisa menjelaskannya dalam bagian ini.

3. Lakukan analisis pasar dan pemasaran

ilustrasi analisis (pixabay.com/PhotoMIX-Company)

Langkah ketiga membuat business plan adalah menceritakan tentang target konsumen dari bisnis yang akan kamu jalankan.

Dalam bagian ini, kamu juga perlu menyampaikan analisis kuantitatif dan kualitatif terkait kondisi pasar, karakteristik produk, tingkat kompetisi, strategi promosi, dan juga harga.

Kamu juga bisa menjabarkan tentang produk dari bisnis kamu, mulai dari kemasan hingga bagaimana proses produksinya kamu lakukan.

4. Analisis produk

ilustrasi usaha kecil (pexels.com/Ron Lach)

Setelah selesai menjelaskan analisis pasar, kamu bisa menceritakan lebih dalam tentang produk yang akan kamu pasarkan.

Analisis produk yang lebih rinci biasanya akan membuat pemberi dana, baik investor atau pihak bank semakin tertarik memberikan pendanaan sebagai modal untuk kamu.

Adapun poin-poin terkait analisis produk yang bisa kamu jabarkan diantaranya adalah definisi produk dari bisnismu, perbandingan baik keunggulan maupun kelemahan dibanding kompetitor, dan penjelasan tentang bahan baku serta tahap produksi.

5. Analisis manajemen dan SDM

Ilustrasi SDM. (ShutterStock/Rawpixel.com)

Langkah selanjutnya dalam membuat business plan adalah dengan menjabarkan daftar dan struktur manajemen bisnis yang akan kamu jalankan.

Beberapa poin penjelasan selain analisis dan struktur manajemen adalah detil jumlah pegawai beserta tugasnya, sistem penggajian karyawan, dan keunggulan serta kelemahan manajemen tersebut.

6. Analisis keuangan

Ilustrasi menghitung laporan keuangan (unsplash.com/Scott Graham)

Bagian terakhir dalam business plan adalah analisis keuangan. Di dalam analsisi keuangan, kamu perlu menjelaskan kondisi keuangan bisnis yang akan kamu jalankan.

Selain itu, kamu juga perlu menceritakan tentang proyeksi dana pada masa mendatang. Dalam membuat analisis keuangan, kamu perlu menyampaikannya secara jujur agar calon pemberi dana bisa mengetahui sejauh apa kekuatan finansial usahamu.

Adapun beberapa poin penjelasan lain yang bisa kamu masukkan dalam bagian ini di antaranya adalah perkiraan pendapatan perusahaan, modal yang sekarang dimiliki, besaran dana yang diperlukan, detil biaya operasional baik harian, bulanan hingga dana darurat perusahaan.

Nah itu dia enam langkah buat kamu yang ingin membuat business plan. Semoga dapat membantu usaha kamu membuka bisnis sendiri ya!