Menanti Data Inflasi, IHSG Terseret ke Zona Merah

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka merosot 86,73 poin atau 1,84 persen ke level 4.629 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (4/1).
Investor melakukan transaksi sebesar Rp28,23 miliar dengan volume saham yang perdagankan sebanyak 26,66 juta, adapaun frekuensi perdagangan pada pagi ini sebanyak 1,825 kali.
1. IHSG sudah diprediksi melemah

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan sudah memprediksi bahwa IHSG memang akan melanjutkan pelemahan secara teknikal. Sementara sentimen dari global yang mempengaruhi laju IHSG karena masih banyak ketidakpastian terkait penyebaran COVID-19 dan tensi antara Amerika Serikat.
"Dari dalam negeri investor menunggu data inflasi yang akan dirilis," ujarnya.
2. Data inflasi mewarnai laju IHSGI

Sementara Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan IHSG berpeluang rebound. Alasannya, rilis data perekonomian inflasi yang diperkirakan berada dalam kondisi terkendali. Dia memprediksi IHSG akan berada di level 4.567-4.801.
3. IHSG Kamis ditutup menguat

Sebelumnya, menjelang libur panjang Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup menguat 149,080 poin atau 3,26 persen ke level 4.716 pada perdagangan Kamis, (30/4) lalu. Berdasarkan, data PT Bursa Efek Indonesia 246 saham menguat, 146 lain melemah dan 138 sisanya bergerak stagnan.
Total nilai transaksi mencapai Rp10,308 triliun, dengan volume saham sebanyak 8,861 miliar unit saham dan frekuensi sebanyak 645,151 kali. Adapun, net buy asing mencapai Rp 431,65 miliar.