Mengenal Gaya Scalping dan Day Trading di Forex, Pilih Mana?

Saat ini, scalping dan day trading adalah dua gaya trading yang banyak diterapkan para trader baik yang masih pemula atau profesional. Kedua gaya ini memiliki kelebihan, kekurangan, dan cara kerja yang berbeda, sehingga bisa disesuaikan dengan setiap individu.
Buat kamu yang tertarik untuk mengenal gaya scalping dan day trading di forex, maka artikel ini akan sangat membantumu dalam memilih salah satunya. Tanpa banyak basa-basi lagi, langsung saja kita simak ulasannya berikut.
1. Mengenal lebih dalam tentang scalping

Gaya trading scalping adalah strategi perdagangan di pasar keuangan di mana seorang trader membuka dan menutup posisi perdagangan dalam waktu singkat, biasanya hanya beberapa detik atau beberapa menit. Mereka menggunakan rentang waktu (timeframe) yang singkat mulai dari 1 menit hingga 5 menit. Alhasil, intensitas transaksi sangat tinggi bahkan bisa ratusan perhari.
Para scalper sering melakukan banyak perdagangan dalam satu sesi perdagangan dan mengandalkan volume perdagangan yang tinggi untuk mengumpulkan keuntungan kecil dari setiap perdagangan yang mereka lakukan. Oleh karena itu, scalping membutuhkan fokus yang tinggi, pengambilan keputusan yang cepat, dan eksekusi yang presisi
2. Kelebihan dan hal yang harus diperhatikan para scalper

Meski targetnya profitnya kecil, gaya trading scalping akan memberikan kepastian jangka panjang. Hal ini karena makin sering transaksi dilakukan di pasar mata uang, makin banyak pula komisi yang dibayarkan. Meski begitu, gaya scalper membutuhkan eksekusi yang presisi sehingga pemilihan broker sangat berpengaruh.
Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, agar keputusan yang diambil tepat, tentu kamu membutuhkan fokus dan konsentrasi yang tinggi. Kedua, dibutuhkan pula data harga, berita, chart indeks asing, sinyal, statistik, dan lain-lain yang cepat.
3. Bagaimana dengan day trading?

Gaya trading harian (day trading) adalah strategi di mana seorang trader membuka dan menutup posisi perdagangan dalam satu hari perdagangan. Meski begitu, para trader jarang membiarkan perdagangan bermalam sampai hari berikutnya. Saat menerapkan strategi ini, trader menggunakan kombinasi timeframe yang berbeda, seperti M1 dan M15, atau M5 dan M30. Tak seperti scalping, intensitas trading dengan gaya day trading jauh lebih rendah.
4. Apa yang harus diperhatikan saat menggunakannya gaya day trading?

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat kamu menggunakan gaya day trading. Pertama, perolehan trader tidak bergantung pada waktu, tetapi volatilitas (pergerakan harga pasar). Alhasil, rasio risk reward meningkat.
Sementara untuk kelebihan, kamu akan terhindar dari risiko pergerakan harga yang signifikan saat malam hari atau selama akhir pekan karena para trader telah menutup perdagangan sebelum pasar ditutup. Selain itu, para pengguna day trading memiliki waktu yang fleksibel dalam melakukan riset. Alhasil, titik masuk (entry point) akan jauh lebih akurat.
5. Tentukan gaya mana yang lebih cocok untuk kamu

Saat memilih gaya trading mana yang paling cocok, kamu perlu memperhatikan dua faktor utama yaitu kepribadian dan ketersediaan waktu luang. Kepribadian mengacu pada sifat atau karakteristik seorang. Sedangkan ketersediaan waktu adalah seberapa banyak waktu luang yang kamu bisa investasikan untuk trading.
Jika kamu memiliki kepribadian semangat dan percaya diri, maka scalping adalah opsi terbaik karena gaya ini membutuhkan orang yang cepat dan gesit untuk mengambil trade dalam jumlah banyak. Sebaliknya, untuk kamu punya kepribadian tenang dan penuh perhatian terhadap detail, maka gaya scalping tidak akan cocok dan terkesan terburu-buru. Jadi, pahami diri sendiri dan pilihlah mana yang sesuai untuk kamu.
Baik scalping atau day trading, keduanya memiliki kelebihannya masing-masing. Bagi seorang trader pemula, sebaiknya pilih gaya trading sesuai dengan kepribadian agar lebih nyaman dan fleksibel, sehingga tidak menggangu aktivitas lainnya. So, setelah mengenal gaya scalping dan day trading di forex, kamu memilih yang mana?