Menhub: Stasiun Tanah Abang Baru Tampung 380 Ribu Penumpang per Hari

- Stasiun Tanah Abang Baru mampu menampung lebih dari 380 ribu penumpang per hari, meningkat 62,89% dari sebelumnya.
- Pembangunan stasiun baru menggunakan anggaran sebesar Rp380 miliar dengan luas 19.000 meter persegi dan empat peron serta enam jalur.
- Rencana pembangunan lanjutan pada 2027 meliputi penambahan lift, pelebaran peron, dan peningkatan headway lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung.
Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengungkapkan, pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru bertujuan untuk mendukung konsep kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) dan mengantisipasi lonjakan penumpang.
Sebagaimana diketahui, Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun tersibuk di jaringan KRL Jabodetabek, yang menjadi titik transit penting bagi berbagai rute perjalanan harian masyarakat.
"Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun dengan intensitas tertinggi di Jabodetabek. Stasiun ini menjadi pusat mobilitas masyarakat, sehingga perlu dikembangkan dengan konsep kawasan berorientasi transit. Pembangunan ini menjadi bukti nyata bagaimana transportasi publik di Indonesia terus kita dorong untuk lebih terintegrasi, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat," tutur Dudy, Selasa (4/11/2025).
1. Stasiun Tanah Abang Baru bisa menampung lebih dari 300 ribu penumpang

Pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru ini meningkatkan kapasitas stasiun sebanyak 62,89 persen. Sebelumnya, Stasiun Tanah Abang mampu menampung total penumpang per hari sebanyak 141.000 orang.
"Setelah dibangun, stasiun ini mampu menampung total 380.000 penumpang per hari," kata Dudy.
2. Anggaran Stasiun Tanah Abang Baru Rp380 miliar

Bangunan baru Stasiun Tanah Abang Baru memiliki luas 19.000 meter persegi dan dibangun di atas lahan seluas 31.174 meter persegi.
Stasiun ini memiliki empat peron dan enam jalur yang mampu melayani satu rangkaian kereta dengan 12 gerbong. Adapun pembangunan stasiun baru ini menggunakan anggaran sebesar Rp380 miliar.
Sejak Juni 2025, Stasiun Tanah Abang Baru telah mulai beroperasi secara bertahap. Terdapat 5 rute yang dilayani, yakni Kampung Bandan, Rangkasbitung, Duri-Tanggerang, Manggarai-Bogor, dan Cikarang. Penggunaan stasiun baru ini meningkatkan efisiensi serta daya tampung layanan KRL.
3. Rencana pembangunan lanjutan Stasiun Tanah Abang Baru 2027

Pada 2027, rencananya akan dilakukan pembangunan lanjutan berupa penambahan lift, pelebaran peron tiga dan empat untuk memudahkan penumpang disabilitas, serta peningkatan headway lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung dari sebelumnya 10 menit menjadi 4–6 menit.
Fasilitas dan pelayanan di Stasiun Tanah Abang Baru juga dikembangkan untuk lebih ramah disabilitas. Terdapat kemudahan akses yang menjadi upaya pemerintah menghadirkan transportasi umum yang inklusif.
"Pembangunan dan modernisasi stasiun ini kami harapkan dapat mendorong kegiatan ekonomi di sekitar kawasan, menciptakan ruang publik yang lebih tertata, dan membuka peluang bagi pelaku UMKM. Ini adalah perwujudan transformasi kereta api dalam melayani publik," tutur Dudy.


















