Menko Airlangga Paparkan Capaian 1 Tahun Pemerintahan Prabowo

- Laju inflasi September terkendali di level 2,65 persen
- Neraca perdagangan positif dan cadangan devisa stabil
Jakarta, IDN Times – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, optimistis terhadap pencapaian ekonomi yang signifikan selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu pencapaian utama adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap solid, meskipun menghadapi berbagai tantangan global dan domestik.
Airlangga mengatakan, Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi 5,12 persen pada kuartal kedua 2025 yang merupakan salah satu tertinggi di antara negara-negara anggota G20.
"Meskipun dunia menghadapi ketidakpastian ekonomi global, Indonesia tetap mampu mencapai pertumbuhan di atas 5 persen. Hal ini menunjukkan kebijakan pemerintah dalam mendukung perekonomian berjalan dengan baik," ujar Airlangga dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), Rabu (8/10/2025).
1. Laju inflasi September terkendali di level 2,65 persen

Pemerintah juga berhasil menjaga inflasi tetap terkendali yang tercatat pada angka 2,65 persen tahunan (year-on-year) pada September 2025. Sementara itu, inflasi year-to-date tercatat sebesar 1,82 persen.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau, dengan inflasi bulanan sebesar 0,38 persen. Andil inflasi yang diberikan adalah sebesar 0,11 persen. Komoditas dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah cabai merah dan daging ayam ras yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,13 persen.
"Kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia telah berhasil menjaga stabilitas harga. Harga-harga tetap stabil, dan daya beli masyarakat terjaga," kata Airlangga.
2. Neraca perdagangan positif dan cadangan devisa stabil

Neraca perdagangan Indonesia tetap menunjukkan hasil yang positif dengan surplus perdagangan selama 64 bulan berturut-turut. Hal itu mencerminkan daya saing ekspor Indonesia yang tetap kuat di pasar internasional.
Di sisi lain, cadangan devisa Indonesia berada dalam posisi yang sangat baik. Pada Agustus 2025, cadangan devisa tercatat sebesar 150 miliar dolar AS, meskipun pada September sempat mengalami penurunan menjadi 148,7 miliar dolar AS.
"Kami berterima kasih kepada Gubernur Bank Indonesia yang telah berperan dalam menjaga stabilitas cadangan devisa," kata Airlangga.
2. Fungsi intermediasi perbankan berjalan, kredit diperkirakan tumbuh 11 persen

Di sektor perbankan, Airlangga menjelaskan fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik. Pertumbuhan kredit diperkirakan mencapai 10-11 persen dan lebih dari 3,46 juta pengusaha UMKM, petani, serta nelayan telah diberikan akses permodalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Likuiditas perbankan Indonesia tetap terjaga dengan baik, dan sektor UMKM, yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, mendapatkan dukungan yang signifikan," kata Airlangga.
Pemerintah terus memperkuat kebijakan ekonomi untuk mendukung daya tahan masyarakat. Berbagai paket stimulus ekonomi telah diluncurkan, mulai dari bantuan pangan, dukungan bagi pekerja sektor pariwisata, hingga revitalisasi tambak dan modernisasi kapal nelayan. Semua langkah ini diharapkan dapat memperkuat basis ekonomi rakyat, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong sektor-sektor padat karya.
3. Seluruh mesin pertumbuhan harus digenjot agar target pertumbuhan ekonomi 8 persen tercapai

Airlangga mengatakan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yaitu 8 persen dalam beberapa tahun ke depan. Untuk mencapai target tersebut, seluruh potensi ekonomi Indonesia perlu dioptimalkan, termasuk pengembangan ekonomi syariah yang dianggap memiliki potensi besar sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia masa depan.
"Ekonomi syariah memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kami akan terus memperkuat sektor ini," ucap dia.