Purbaya Siap Kucurkan Lagi Anggaran untuk BNPB untuk Sumatra-Aceh

- Purbaya siap kucurkan lagi anggaran untuk BNPB di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.
- Penambahan dana tergantung pada permintaan BNPB.
- Anggaran Basarnas tahun ini turun jadi Rp1,20 triliun.
- Anggaran BMKG tahun ini Rp2,50 triliun.
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, memastikan anggaran untuk penanganan bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh telah tersedia. Alokasi anggaran penanganan bencana di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk 2026 sebesar Rp491 miliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan alokasi pada APBN 2025 yang mencapai Rp2,01 triliun.
“BNPB masih memiliki sekitar Rp500 miliar lebih yang siap digunakan. Kalau nanti dibutuhkan tambahan dana, kita siap menambah, dan dana tersebut sudah tersedia di anggarannya,” ujar Purbaya usai menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2025 Kadin Indonesia di Jakarta, Senin (1/12/2025).
1. Penambahan dana tergantung pada permintaan BNPB

Dia menambahkan, mekanisme penambahan dana sangat bergantung pada permintaan dari BNPB.
“Nanti tergantung permintaan BNPB. Kan Anda tahu saya (Kemenkeu) kaya,” kata Purbaya sambil berkelakar.
Purbaya juga menegaskan bahwa dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana telah disiapkan pemerintah. “Cukup. Termasuk untuk rehabilitasi, juga sudah kita alokasikan,” katanya.
2. Anggaran Basarnas tahun ini turun jadi Rp1,20 triliun

Anggaran untuk badan-badan penanganan bencana di Indonesia menunjukkan fluktuasi dari tahun ke tahun. Basarnas, yang bertugas melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan, menjadi salah satu lembaga dengan alokasi dana yang tidak tetap.
Total anggaran Basarnas mencapai puncaknya pada 2024 sebesar Rp1,86 triliun. Namun, anggaran ini turun signifikan menjadi Rp1,20 triliun pada 2025, sebelum naik sedikit menjadi Rp1,40 triliun pada 2026.
Fokus pada program pencarian dan pertolongan, alokasi dana juga mengalami penurunan. Dari Rp995,5 miliar pada 2024, dana program ini menyusut menjadi Rp410,7 miliar pada 2025, kemudian kembali meningkat menjadi Rp564,7 miliar pada 2026.
3. Anggaran BMKG tahun ini Rp2,50 triliun

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang memegang peran penting dalam memberikan peringatan dini bencana, mengalami tren berbeda. Total anggaran BMKG meningkat secara bertahap dari Rp2,46 triliun pada 2021 hingga mencapai puncaknya sebesar Rp3,11 triliun pada 2024. Namun, anggaran BMKG kembali menurun menjadi Rp2,50 triliun pada 2025, dan naik tipis menjadi Rp2,67 triliun pada 2026.
Pergerakan anggaran ini menunjukkan bahwa pendanaan untuk kesiapsiagaan dan respons bencana masih mengalami ketidakpastian, meski peran Basarnas dan BMKG sangat krusial dalam mitigasi risiko bencana di Tanah Air.

















