Menperin: Industri Halal Harus Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Nasional

- Seluruh produk Dexa sudah bersertifikasi halal, termasuk penghargaan dari LPH LPPOM.
- Ekspor produk halal RI tembus 41,42 miliar dolar AS dengan surplus neraca perdagangan mencapai 29,09 miliar dolar AS.
- Sektor makanan olahan mendominasi ekspor produk halal Indonesia dengan nilai 33,61 miliar dolar AS, diikuti pakaian Muslim 6,83 miliar dolar AS.
Jakarta, IDN Times – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan pasar halal, baik di tingkat domestik maupun global. Ia menekankan ekonomi syariah harus menjadi salah satu motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional pada masa depan.
“Kemenperin melihat adanya kebutuhan, baik domestik maupun global, terhadap industri halal. Hal ini menunjukkan adanya potensi ekonomi sekaligus peluang pasar yang besar,” ujar Agus dalam keterangannya, Jumat (3/10/2025).
Sebagai bentuk apresiasi, Kemenperin memberikan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2025, untuk kategori Perusahaan Industri Farmasi dan Obat Tradisional Halal Terbaik kepada PT Dexa Medica.
"Penghargaan ini diberikan atas komitmen PT Dexa Medica dalam mendukung ekosistem industri halal di Indonesia,” ungkap Agus.
1. Seluruh produk Dexa sudah bersertifikasi halal

Business Development & Scientific Affairs Director PT Dexa Medica, Raymond Tjandrawinata, menjelaskan seluruh produk Dexa Group saat ini telah mengantongi sertifikasi halal.
“Dexa Group telah memulai komitmen memperoleh sertifikat jaminan halal terhadap seluruh produk dan fasilitasnya sejak sebelum 2019. Artinya, komitmen terhadap halal kami lakukan dengan sangat serius hingga kini, sekaligus sebagai bentuk terobosan,” kata Raymond.
Selain itu, kata Raymond, Dexa Group juga berhasil meraih penghargaan dari LPH LPPOM dalam ajang LPPOM Excellence Gala 2025. Pada kesempatan tersebut, perusahaan dianugerahi Corporate Halal Leadership Award dalam kategori Innovation-Research & Development.
2. Ekspor produk halal RI tembus 41,42 miliar dolar AS
Sementara, data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan pada periode Januari hingga Oktober 2024, Indonesia mencatatkan ekspor produk halal senilai 41,42 miliar dolar AS.
Berdasarkan laporan dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), surplus neraca perdagangan produk halal Indonesia mencapai 29,09 miliar dolar AS pada periode yang sama.
3. Produk halal yang diekspor Indonesia

Adapun sektor makanan olahan masih mendominasi ekspor dengan nilai 33,61 miliar dolar AS, diikuti pakaian Muslim 6,83 miliar dolar AS. Kemudian, farmasi 612,1 juta dolar AS, dan kosmetik 362,83 juta dolad AS.
Sedangkan, negara tujuan utama ekspor produk halal Indonesia mencakup Amerika Serikat, Tiongkok, India, Pakistan, dan Malaysia.