Merek Legendaris hingga Peran Influencer Tentukan Pilihan Produk Gen Z

Hasil survei menunjukkan, dalam bidang mode, beberapa mereka lokal bersaing dengan merek-merek internasional. Merek fashion seperti Zara, H&M, UNIQLO, dan Pull & Bear hingga Louis Vuitton masih mendominasi 5 besar merek yang digunakan Gen Z.

Persentasenya, H&M sebanyak 70 persen, Zara 68 persen, Uniqlo 63 persen, Lousi Vuitton 52 persen, serta Pull & Bear 47 persen.

"Gen Z Indonesia juga memperhatikan merek lokal seperti Erigo, Jiniso, Green Light, dan Screamous yang berhasil masuk ke daftar 10 besar," demikian keterangan riset.

Pada merek alas kaki, hasil survei juga menunjukkan Gen Z Indonesia yang mengenal merek yang tidak terlalu familiar di masyarakat umum.

Salah satunya adalah Ventella, yang dinilai masih berada jauh di belakang merek ternama lain seperti Nike dan Adidas.

Persentasenya, Adidas 91 persen, Nike 90 persen, Reebok 74 persen, Converse 73 persen, dan Puma 69 persen.

Riset juga menemukan merek-merek produk lokal yang merambah kesuksesan di pasarnya masing-masing. Salah satunya, merek Wardah yang menjadi produk kecantikan teratas di antara Gen Z Indonesia.

"Dibuat secara lokal dan dimiliki lokal, Wardah hanya menjadi yang kedua setelah produk Unilever, Ponds, dalam kepopulerannya dengan jarak 2 persen setelah memantapkan dirinya sebagai pelopor produk kosmetik halal di Indonesia," demikian keterangan riset tersebut.

Hasil riset menunjukkan, Ponds mendapat persentase tertinggi yakni 79 persen, disusul Wardah 77 persen, PIXY 58 persen, Maybelline 56 persen, dan L'Oreal 53 persen.

Adapun dalam produk kopi, merek lokal Janji Jiwa mendapat persentase 73 persen, membuntuti Starbucks dengan persentase 88 persen dalam hal popularitas di kalangan Gen Z.

"Janji Jiwa memiliki lebih dari 1.000 outlet di Indonesia, jauh melebihi Starbucks di 478. Mereka menawarkan kopi dan minuman lainnya dengan harga yang jauh lebih terjangkau," demikian keterangan riset.

Beberapa merek lainnya adalah J.Co Donuts & Coffee 65 persen, Kopi Kenangan 64 persen, dan Excelso 47 persen.

Meskipun banyak merek lokal bertebaran, tetapi Indomie tetap menjadi kebanggaan nasional utama saat ini. Popularitasnya tetap tak terkalahkan dalam kategori mie instan dengan persentase 96 persen. Disusul oleh Mie Sedaap 88 persen, Supermi 88 persen, Sarimi 81 persen, dan ABC 67 persen.

"Indomie merambah pasar luar negeri, misalnya di Nigeria. Baru-baru ini, restoran di Australia menjadi berita setelah mulai menawarkan es krim rasa Indomie goreng," demikian keterangan riset yang disampaikan.

Para influencer media sosial rupanya juga sangat mempengaruhi para Gen Z dalam menentukan dan memilih produk yang mereka gunakan.

Berdasarkan hasil riset, merek-merek seperti Erigo, Scarlett, Somethinc, Jiniso, Everwhite, dan Avoskin dalam membuatnya menjadi top of mind Gen Z Indonesia.

"Selain kualitas produk sendiri, Gen Z Indonesia memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap merek yang telah terhubung dekat dengan influencer media sosial, dalam hal kepemilikan atau kemitraan," demikian keterangannya.

Pada tahun 2021, Erigo berpartisipasi dalam New York Fashion Week yang terkenal di Amerika Serikat. Merek itu diketahui tidak bergantung kepada media konvensional untuk menyebarkan berita.

Mereka justru memanfaatkan sekelompok influencer media sosial yang diundang kepada New York untuk membantu mempromosikan merek dan koleksi terbaru mereka.

Hal serupa juga dilakukan SOMETHINC, merek produk kecantikan lokal yang bermitra dengan influencer media sosial Indonesia hingga menggaet grup idola dan selebriti Korea, yaitu NCT Dream dan aktris Han So Hee.

Dalam upayanya yang lebih inklusif, SOMETHINC juga berkolaborasi dengan orang Tionghoa-Indonesia keturunan Papua, Lifni Sanders.

Merek lokal lainnya yang tak boleh terlewatkan adalah minuman Menantea, yang digagas oleh YouTuber Jerome Polin bersama kakaknya, Jehian. Jerome diketahui memiliki hampir 10 juta subscriber di akun YouTube-nya.

Akun Instagram Menantea bahkan berhasil meraih 50 ribu pengikut dalam hitungan jam. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya di antara merek-merek lokal lainnya.

"Pada akhirnya, semua merek ini memiliki kesamaan, yaitu keahlian dalam media sosial sebagai platform pemasaran dan pengetahuan langsung kepada tangan pertama tentang apa yang disukai dan diperhatikan Gen Z," begitu keterangan riset tersebut.

Diketahui, riset Indonesia Gen Z Report 2022 digelar pada periode 27 Januari - 7 Maret 2022, dengan margin of error kurang dari 5 persen dan survei dilakukan dengan metode multistage random sampling.

Survei ini melibatkan 1.000 responden di 12 kota dan daerah aglomerasi. Wawancara khusus dilakukan oleh tim IDN Times, FORTUNE Indonesia, ICE, Popbela.com, Popmama.com, dan Yummy.

IDN Times ingin menyajikan potret yang jelas dan lengkap mengenai Gen Z Indonesia, sehingga bisa memahami dan membentuk mereka lebih baik sebagai calon pemimpin bangsa.

Simak hasilnya di IMGS 2022, dan ikuti perkembangannya di situs kami, IDN Times.