Naik Lagi, Harga Emas Tembus Rp1,54 Juta per Gram

Jakarta, IDN Times - Harga emas yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, Kamis (12/12/2024), naik Rp14 ribu menjadi Rp1,548 juta per gram.
Sementara, harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com naik Rp15 ribu menjadi Rp1,399 juta per gram.
Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Antam.
1. Daftar harga emas Antam hari ini
Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
- Harga emas 0,5 gram: Rp824 ribu.
- Harga emas 1 gram: Rp1,548 juta.
- Harga emas 2 gram: Rp3,036 juta.
- Harga emas 3 gram: Rp4,529 juta.
- Harga emas 5 gram: Rp7,515 juta
- Harga emas 10 gram: Rp14,97 juta.
- Harga emas 25 gram: Rp37,31 juta.
- Harga emas 50 gram: Rp74,54 juta
- Harga emas 100 gram: Rp149,01 juta.
- Harga emas 250 gram: Rp372,26 juta
- Harga emas 500 gram: Rp744,32 juta
- Harga emas 1.000 gram: Rp1,48 miliar.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen
2. Daftar emas batangan yang tersedia di situs logam mulia
Melalui situs logam mulia, stok emas batangan yang tersedia hari ini:
- Emas batangan dengan berat 0,5 gram
- Emas batangan dengan berat 50 gram
Sementara itu, pecahan 1 gram, 10 gram, 25 gram, 100 gram, 250 gram, 500 gram, dan 1.000 gram belum tersedia.
Bagi masyarakat yang ingin membeli emas ukuran tersebut, sebaiknya menghubungi contact center Butik Antam terlebih dahulu, sebelum mendatangi lokasinya untuk memastikan kembali ketersediaan stok.
3. Emas menjadi instrumen investasi berisiko rendah
Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah, setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.
Perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, mengatakan salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.
Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.
Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.
"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.