Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

OPEC Genjot Produksi, Harga Minyak Indonesia Terkoreksi

Ilustrasi pekerja kilang minyak Pertamina. (dok. Pertamina)
Ilustrasi pekerja kilang minyak Pertamina. (dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • Penurunan harga minyak Indonesia dipengaruhi kenaikan suplai global dan stok minyak AS serta proyeksi penurunan permintaan di Asia Pasifik.
  • Menurut Kementerian ESDM, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh proyeksi penurunan permintaan di wilayah Asia Pasifik.
  • Harga minyak mentah utama dunia turun pada Mei 2025, dengan Dated Brent, WTI (Nymex), Brent (ICE), OPEC Basket, dan ICP Indonesia mengalami penurunan.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Rata-Rata Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) bulan Mei 2025 sebesar 62,75 dolar AS per barel.

Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 208.K/MG.03/MEM.M/2025 yang diteken pada 10 Juni 2025. Angka tersebut turun 2,54 dolar AS dibandingkan ICP April 2025 yang berada di level 65,29 dolar AS per barel.

1. Dipengaruhi kenaikan suplai global dan stok minyak AS

ilustrasi kilang minyak (pixabay.com/Keri Jackson)
ilustrasi kilang minyak (pixabay.com/Keri Jackson)

Penurunan ICP sejalan dengan tren penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional. Salah satu penyebabnya adalah kesepakatan Organization of the Petroleum Exporting Countries Plus (OPEC+) untuk menambah suplai sebesar 410 ribu barel per hari.

Selain itu, terdapat informasi OPEC+ berpotensi kembali meningkatkan produksi pada Juli 2025 hingga 411 ribu barel per hari.

"Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah bulan Mei 2025 adalah stok minyak mentah komersial AS di akhir Mei 2025, yang mengalami peningkatan sebesar 2,8 juta barel bila dibandingkan akhir April 2025," kata Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Tri Winarno.

2. Permintaan Asia Pasifik diproyeksi turun

ilustrasi kapal tanker (unsplash.com/thanasis_p)
ilustrasi kapal tanker (unsplash.com/thanasis_p)

Menurut Kementerian ESDM, untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh proyeksi penurunan permintaan di wilayah tersebut.

Kondisi tersebut diperkirakan berlanjut hingga periode pengiriman Juli 2025, seiring sejumlah kilang yang memasuki masa turn around atau penghentian operasi sementara.

3. Harga minyak mentah utama dunia kompak turun

ilustrasi kilang minyak dan gas bumi (dok. PGN Saka)
ilustrasi kilang minyak dan gas bumi (dok. PGN Saka)

Harga minyak mentah utama dunia tercatat turun pada Mei 2025 dibanding April 2025, dengan rincian sebagai berikut:

  • Dated Brent: turun 3,56 dolar AS, dari 67,79 menjadi 64,22 dolar AS per barel

  • WTI (Nymex): turun 2,03 dolar AS, dari 62,96 menjadi 60,94 dolar AS per barel

  • Brent (ICE): turun 2,45 dolar AS, dari 66,46 menjadi 64,01 dolar AS per barel

  • OPEC Basket: turun 5,34 dolar AS, dari 68,98 menjadi 63,64 dolar AS per barel

  • ICP Indonesia: turun 2,54 dolar AS, dari 65,29 menjadi 62,75 dolar AS per barel

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us