Orang Miskin Terancam Semakin Banyak jika Indonesia Alami Stagflasi

Jakarta, IDN Times - Stagflasi yang kini membayangi Indonesia menjadi ancaman buat masyarakat kelas bawah dan menengah ke bawah. Jika stagflasi tak bisa dihindari dapat membuat masyarakat semakin terjerembab ke jurang kemiskinan.
Stagflasi dapat terjadi akibat perang Rusia - Ukraina, dan percepatan pengetatan kebijakan moneter global, khususnya di Amerika Serikat (AS). Stagflasi sendiri merupakan fenomena inflasi tinggi dan di saat yang bersamaan perekonomian melambat.
1. Masyarakat menghadapi dua pukulan sekaligus

Pukulan yang mengena ke masyarakat adalah kenaikan harga kebutuhan pokok, misalnya makanan, bahan bakar, dan transportasi, logistik dan sebagainya. Artinya beban masyarakat akan semakin bertambah karena inflasi meningkat di luar kemampuan masyarakat.
"Ya stagflasi itu kan ekonomi melambat, inflasi semakin tinggi ya, artinya masyarakat menghadapi dua pukulan sekaligus," kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Tauhid kepada IDN Times, Selasa (24/5/2022).
2. Jumlah orang miskin akan semakin bertambah

Tauhid mengatakan dampak dari lonjakan inflasi akan menyebabkan kemiskinan semakin meningkat. Sebab, penentuan batas kemiskinan ditunjukkan juga oleh kebutuhan pokok baik makanan, minuman dan sebagainya. Jika harga-harga semakin meningkat, otomatis batas garis kemiskinan akan semakin meningkat.
"Nah, itu pasti meningkat, kenapa kemiskinan meningkat? karena yang pertama adalah penduduk kita ini yang berada di atas sedikit garis kemiskinan atau yang rentan miskin ini cukup banyak, sangat banyak lah," jelasnya.
3. Kelompok menengah ke bawah rentan terhadap perlambatan ekonomi

Kelompok menengah ke bawah ini menjadi kelompok yang paling rentan terhadap perlambatan ekonomi. "Jadi even ada inflasi, dan inflasi katakanlah angkanya hampir mirip dengan angka pertumbuhan ekonomi, otomatis mereka berada di garis kemiskinan," ujar Tauhid.
Sekalipun ada bantuan sosial, menurutnya nilai yang dibantu oleh pemerintah dengan konsep mekanisme yang sekarang tidak cukup mampu menambal beban kenaikan harga-harga.