Pacific Exposition 2021 Cetak Komitmen Transaksi Rp1,48 Triliun

Jakarta, IDN Times – Pacific Exposition 2021 yang dihelat secara virtual pada 27-30 Oktober 2021 menghasilkan komitmen bisnis senilai 104 juta dolar AS (sekitar Rp1,48 triliun). Dalam gelaran yang kedua ini ada 18 negara dan teritori dari kawasan pasifik yang terlibat, termasuk Indonesia, Australia, Selandia Baru, Fiji, Timor Leste, Kiribiati, dan Tuvalu.
Dalam rilis yang diterima IDN Times, komitmen bisnis paling besar berasal dari Australia, Indonesia, Selandia Baru dan Kaledonia Baru. Ada pun komoditas yang paling diminati adalah biji kopi, trafo listrik, ban, produk pertanian, kertas, produk makanan, dan peralatan kesehatan serta medis.
1. Ada 200 booth virtual

Trade Exhibition menampilkan 200 virtual booth untuk setiap negara/teritori yang berpartisipasi. Setiap negara dan Teritori di Pasifik yang berpartisipasi mendapat virtual booth pemerintah yang memamerkan produk utama, peluang investasi, dan kemegahan pariwisata. Beberapa virtual booth dialokasikan untuk pelaku bisnis dari masing-masing negara & Teritori.
Ada 16 jenis usaha yang dipamerkan pada pameran perdagangan selama empat hari. Platform ini juga masih dapat diakses hingga satu bulan kedepan setelah penutupan pameran Pasifik Exposition ke-2.
“Dengan begitu nilai komitmen masih bisa terus bertambah,” kata Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, dalam konferensi pers virtual, Sabtu (30/10/20210).
Pacific Exposition kedua menggunakan platform virtual dengan fleksibilitas tinggi, untuk menciptakan lingkungan interaktif. Teknologi ini mampu menggerakkan acara hybrid jarak jauh sepenuhnya dengan bandwidth rendah, untuk memenuhi kebutuhan interaksi bisnis secara virtual di antara peserta di kawasan Pasifik.
2. Ada 312 peserta yang mengikuti pameran perdagangan

Sebagai infromasi, Pacific Exposition kedua dibuka oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. Acara pembukaan juga dihadiri Perdana Menteri Samoa dan Kepulauan Cook, Presiden Polinesia Perancis, Para Menteri dari Australia, Fiji, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Niue, Palau, Kepulauan Solomon, Timor Leste dan Pejabat Tinggi dari Guam, Kiribati, Nauru, Papua Nugini, Tonga dan Tuvalu.
Pada acara ini, pihak Indonesia diwakili oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Penanaman Modal, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BP2MI dan enam Provinsi Pasifik Indonesia.
Terdapat 312 peserta yang mengikuti pemeran perdagangan, yang terdiri atas Instansi pemerintah, swasta, usaha kecil menengah (UKM), koperasi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Peserta tersebut mengisi 200 booth virtual yang disediakan.
3. Indonesia rencana gelar Pacific Exposition ketiga pada 2023

Acara ini dihadiri sekitar 10.825 pengunjung, dua kali lipat dari jumlah pengunjung pada 2019. Pengunjung tidak terbatas dari negara Pasifik, ada juga dari Kanada, Malaysia, China, Kolombia, Jepang, Singapura, Spanyol, Belgia, Kuwait, bahkan Afghanistan.
Pacific Exposition 2021 juga melaksanakan lima forum atau seminar, yaitu Wicara Pasifik, Forum Perdagangan, Investasi dan Ekonomi Kreatif, Forum Pariwisata, Forum Kesehatan, dan Forum Perikanan yang dihadiri oleh 3.300 pengunjung.
Hasil dari diskusi tersebut diyakini bisa mendorong percepatan pemulihan ekonomi, serta meningkatkan solidaritas dan kerjasama regional dalam menjawab tantangan pasca pandemik COVID-19
Sebagai bentuk komitmen untuk terus berkontribusi bagi kemajuan kawasan Pasifik, Indonesia berencana menyelenggarakan Pasifik Exposition yang ke-3 pada 2023 dengan format tatap muka.