Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pembiayaan Segmen Ultra Mikro PNM Mencapai Rp19,12 Triliun

Gedung PNM. (Dok. PNM)

Jakarta,IDN Times - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi, menjelaskan bahwa pada kuartal I/2022 PNM berhasil mencatat total penyaluran pembiayaan untuk pelaku usaha segmen ultra mikro mencapai Rp19,2 triliun.

Arief juga menyampaikan, total nasabah aktif PNM hingga kuartal tersebut tercatat 11,7 juta nasabah dengan outstanding sebesar Rp 30triliun.

1. Pembiayaan ultra mikro masih akan meningkat

PNM melakukan pendampingan berupa perkenalan produk dan penjualan produk usaha nasabah PNM ULaMM dan Mekaar melalui event Mandalika Experience EXPO 2022. (Dok. PNM)

Lebih jauh ia mengatakan, pihaknya optimis penyaluran pembiayaan untuk segmen ultra mikro masih akan meningkat tinggi ke depannya.

Menurutnya hal ini tercermin dari jumlah penyaluran pembiayaan yang meningkat signifikan sejak 2019, meski ekonomi tengah dihadapkan pada tantangan pandemik COVID-19.

2. Pemerintah perlu berikan stimulus yang tepat

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) diwakili oleh Sunar Basuki selaku Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PNM melakukan penandatanganan MoU dengan Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga di Desa Puunggoni pada Jumat (26/11/2021). (Dok. PNM)

Berdasarkan informasi, tahun lalu PNM berhasil mencatat penyaluran pembiayaan khusus untuk segmen ultra mikro hingga mencapai lebih dari Rp105 triliun melalui program PNM Mekaar.

Arief menilai, untuk mendorong pengembangan segmen ultra mikro, pemerintah bersama dengan stakeholder lainnya perlu memberikan stimulus yang tepat untuk segmen tersebut.

3. Mendorong pertumbuhan ekonomi

PT Permodalan Nasional Madani berkomitmen menghadirkan program pemberdayaan komprehensif untuk pelaku usaha ultra mikro dan mikro di Indonesia. Ditandai dengan kick-off program pengembangan kapasitas usaha (PKU) yang diselenggarakan secara hybrid di Hotel Harris, Semarang pada Kamis (6/1). (Dok. PNM)

Pemberian stimulus tersebut, lanjut Arief, perlu dilakukan karena peningkatan aktivitas segmen ultra mikro akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kenaikan aktivitas segmen usaha ultra mikro diyakini akan berdampak pada kenaikan daya beli serta mendorong pertumbuhan ekonomi, baik di daerah maupun secara nasional” ujarnya. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridho Fauzan
EditorRidho Fauzan
Follow Us