Pemerintah Janji Berantas Mafia Pangan untuk Genjot Ketahanan
- Pemerintah berkomitmen memperkuat ketahanan pangan nasional dengan memberantas mafia pangan dan meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam.
- Hilirisasi sektor pertanian difokuskan pada peningkatan nilai tambah produk, seperti pengolahan tebu menjadi bioetanol dan bioavtur.
- Pemerintah memperkuat sektor pertanian dengan menyederhanakan distribusi pupuk, memangkas regulasi, dan mengembangkan ekosistem pertanian modern.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, salah satunya dengan memberantas mafia pangan yang selama ini merugikan petani dan konsumen. Untuk memperkuat dukungan terhadap petani, pemerintah juga meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam dan program pendampingan.
Langkah ini diambil untuk menekan praktik spekulatif dan penimbunan yang sering kali menyebabkan lonjakan harga di pasar dan kelangkaan bahan pangan.
"Mafia pangan diberantas, pendampingan petani ditingkatkan, dan baru-baru ini Bapak Presiden juga telah meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam untuk mendorong ketahanan pangan dengan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat menanam tanaman pangan," ungkap Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka yang dikutip dalam video monolog yang diunggah di akun Youtube Gibran Rakabuming, Sabtu (10/5/2025).
1. Tingkatkan nilai tambah produk

Hal yang tak kalah penting adalah hilirisasi sektor pertanian yang berfokus pada peningkatan nilai tambah produk. Misalnya pengolahan tebu menjadi bioetanol dan bioavtur. Selain memberikan nilai tambah, ini juga penting untuk mendukung ketahanan energi sebagai alternatif energi bersih.
Dalam proses transformasi ini, generasi muda Indonesia diharapkan menjadi motor penggerak karena generasi muda memiliki peran strategis dalam membangun masa depan pertanian yang lebih kuat dan adaptif.
"Di sinilah peran anak-anak muda dan kontribusi generasi muda yang penuh inovasi, berani membuat terobosan, cepat belajar, dan penuh rasa keingintahuan. Di sisi lain, pemerintah juga terus berupaya mendorong perbaikan di berbagai bidang," kata Gibran.
2. Regulasi distribusi pupuk disederhanakan

Di samping itu, pemerintah terus memperkuat sektor pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan nasional melalui berbagai langkah strategis dan reformasi kebijakan. Selain mendorong modernisasi dan efisiensi di sektor pertanian, pemerintah juga menyederhanakan distribusi pupuk dan memangkas regulasi yang menghambat akses petani terhadap bantuan pemerintah.
"Distribusi pupuk disederhanakan, 145 regulasi dipangkas, agar lebih dari 14,9 juta petani bisa mengakses pupuk bersubsidi dengan lebih mudah," ungkapnya.
3. Manfaatkan teknologi untuk tingkatkan produksi dan efisienkan rantai distribusi
Lebih lanjut, Gibran menjelaskan bahwa pengembangan ekosistem pertanian yang modern, efisien, dan berkelanjutan merupakan langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Upaya ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi pertanian semata, tetapi juga mencakup berbagai aspek penting yang membentuk ekosistem pangan secara menyeluruh. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi untuk mendorong peningkatan produksi dan mengefisienkan rantai distribusi dari hulu ke hilir.
"Yang juga perlu kita kembangkan adalah ekosistemnya: bagaimana teknologi bisa mendorong peningkatan produksi dan mengefisienkan distribusi; bagaimana riset dapat melahirkan bibit unggul yang tahan hama, berkualitas, dan produktif," ujarnya.