Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan meraup Rp26,19 triliun dari hasil lelang barang sitaan selama 2020. Angka ini lebih kecil dibandingkan pada 2019 yang mencatatkan Rp27,03 triliun.
"Luar biasa ini, prediksi kami di masa pandemik, perkiraan awal Rp25 triliun. Tapi sampai Desember 2020 cpaian Rp26,1 triliun," kata Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto secara virtual, Jumat (8/1/2021).
Joko mencatat salah satu lelang tertinggi di 2020 dicatatkan pada lelang mobil Ferarri asal Kalimantan Barat yang laku Rp2 miliar. Barang lelang sendiri berasal dari eksekusi hak tanggungan dari perbankan dan noneksekusi oleh pejabat lelang kelas II.
"Harganya limit lelang kalau gak salah Rp500 juta, bisa naik sampai hampir 300 persen, jadi hampir Rp2 miliar kebeli. Ada juga Land Rover, tapi kenaikannya tidak setinggi Ferrari di Kalimantan Barat," ujar Joko.
Barang lelang sendiri berasal dari eksekusi hak tanggungan dari perbankan dan non eksekusi oleh pejabat lelang kelas II
Nilai lelang terbesar ada pada pejabat lelang swasta yang berwenang
melaksanakan lelang noneksekusi sukarela atau pejabat kelas II sebesar Rp13,48 triliun dari 502.187 barang.
Barang yang banyak dilelang adalah kendaraan roda empat sebanyak 384.083 kendaraan dengan nilai mencapai Rp10,74 triliun. Barang lain yang dilelang adalah kendaraan roda dua, peralatan rumah tangga, tanah atau bangunan, benda atau lukisan.
Sementara nilai lelang yang dilakukan pegawai DJKN yang berwenang melaksanakan lelang eksekusi, lelang noneksekusi wajib, dan lelang noneksekusi sukarela atau pejabat kelas I mencapai Rp8,04 triliun. Sedangkan lelang barang milik negara (BMN) hanya senilai Rp560 miliar.
"Dari kredit-kredit macet perbankan bank swasta, bank pemerintah, lembaga nonperbankan," katanya.