Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp349 Triliun hingga Mei 2025

Ilustrasi utang (freepik.com)
Intinya sih...
  • Pemerintah mencatat realisasi pembiayaan utang sebesar Rp349,3 triliun hingga akhir Mei 2025 atau 45 persen dari target pembiayaan utang.
  • Target pembiayaan utang dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 sebesar Rp775,9 triliun.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah mencatat realisasi pembiayaan utang sebesar Rp349,3 triliun hingga akhir Mei 2025. Angka tersebut setara 45 persen dari target pembiayaan utang.

Target pembiayaan utang dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun ini yang mencapai Rp775,9 triliun.

"Pembiayaan utang sebesar Rp349,3 triliun," kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono dalam konferensi pers realisasi APBN edisi Juni 2025, Selasa (17/6/2025).

1. Total pembiayaan anggaran Rp324,8 triliun

Ilustrasi rupiah. (dok. BNI)
Ilustrasi rupiah. (dok. BNI)

Realisasi pembiayaan anggaran hingga akhir Mei 2025 mencapai Rp324,8 triliun atau 52,7 persen dari total target APBN, terdiri atas pembiayaan utang sebesar Rp349,3 triliun dan pembiayaan non-utang yang tercatat minus Rp24,5 triliun.

"Kita bisa melihat realisasi akhir Mei tahun ini untuk pembiayaan anggaran sebesar Rp324,8 triliun atau 52,7 persen dari target APBN itu sendiri," ujar Thomas.

2. Pembiayaan non-utang merupakan investasi pemerintah

Ilustrasi investasi (freepik.com)
Ilustrasi investasi (freepik.com)

Thomas mengatakan pembiayaan non-utang yang tercatat minus Rp24,5 triliun mencerminkan investasi pemerintah pada sektor-sektor tertentu. Komponen pembiayaan tidak berasal dari penarikan utang baru.

"Pembiayaan non-utang disini minus Rp24,5 triliun artinya kita berinvestasi ke hal-hal khusus. Ini pembiayaan non-utang saya rasa perlu digarisbawahi tidak menambah utang," paparnya.

3. Strategi pembiayaan dilakukan secara terukur

Wamenkeu, Thomas Djiwandono di acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, Rabu (15/1/2025). (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)
Wamenkeu, Thomas Djiwandono di acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, Rabu (15/1/2025). (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)

Dia menyampaikan strategi pembiayaan dijalankan secara fleksibel dan terukur, mencakup pengaturan waktu, pemilihan instrumen, serta komposisi mata uang utang.

"Itu didukung oleh pelaksanaan pre-funding, penguatan cash buffer (cadangan kas), serta manajemen cash dan utang yang sustainable atau berkelanjutan," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us