Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemprov DKI Antisipasi Masalah Lahan Proyek MRT Cikarang-Balaraja

IMG_9674.jpeg
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov DKI, Syafrin Liputo dalam MRT Jakarta Fellowship Program, di Jakarta, Kamis (9/10/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Pemprov DKI dan MRT Jakarta mengajukan perubahan rancangan atau desain untuk proyek MRT Jakarta lintas timur barat atau east west-line Cikarang Balaraja Fase 1 Tahap 1 (Tomang-Medan Satria).
  • Perubahan desain dilakukan untuk menghindari lahan bermasalah pada kawasan Senan, Jakarta Pusat.
  • Perubahan desain diharapkan dapat mempercepat pengerjaan proyek MRT Jakarta Cikarang-Balaraja Fase 1 Tahap 1 (Tomang-Medan Satria).
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta (Perseroda) mengajukan perubahan rancangan atau desain untuk proyek MRT Jakarta lintas timur barat atau east west-line Cikarang Balaraja Fase 1 Tahap 1 (Tomang-Medan Satria).

Perubahan desain diajukan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menghindari pembangunan konstruksi pada lahan bermasalah.

"Akan dilakukan redesign untuk MRT Fase 1 Tahap 1 Timur-Barat," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov DKI Jakarta, Syafrin Liputo dalam MRT Jakarta Fellowship Program di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

1. Perubahan desain dilakukan pada jalur yang melintasi kawasan Senen

IMG_6198.png
Pengoperasian Tunnel Boring Machine (TBM) saat membangun jalur bawah tanah untuk menembus Stasiun MRT Thamrin. (dok. MRT Jakarta)

Syafrin mengatakan, perubahan desain dilakukan pada jalur yang melintasi kawasan Senen. Pada desain sebelumnya, MRT Jakarta lintas timur-barat Fase 1 Tahap 1 akan melalui area bawah tanah bioskop tua Rivoli.

"Kalau dulu yang pernah nonton di Rivoli, eh gak ada ya? Itu zaman saya berarti. Itu ada bioskop di sana, itu ternyata bermasalah lahannya, sehingga harus digeser, jadi digeser lebih ke utara," tutur Syafrin.

2. Sudah disetujui oleh Menhub

Ilustrasi kereta MRT Jakarta. (dok. MRT Jakarta)
Ilustrasi kereta MRT Jakarta. (dok. MRT Jakarta)

Syafrin mengatakan, perubahan desain itu dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi.

"Kan sebelumnya di sisi timur jalan Stasiun Senen, nah itu digeser lebih mendekat ke arah stasiun. Tapi ini kan di bawah. Sehingga itu akan dilakukan redesign untuk MRT Fase 1 Tahap 1 Timur-Barat," ucap Syafrin.

3. Bakal percepat pengerjaan MRT Jakarta Cikarang-Balaraja

(Pembangunan infrastruktur MRT Jakarta Fase I Lebak Bulus-Bundaran HI)  ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
(Pembangunan infrastruktur MRT Jakarta Fase I Lebak Bulus-Bundaran HI) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Adapun MRT Jakarta lintas timur-barat Fase 1 Tahap 1 Tomang - Medan Satria akan terbentang sepanjang 22,7 kilometer (km). Pada tahap awal pembangunan, Fase 1 Tahap 1 dari MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan memiliki 21 stasiun yang terdiri dari jalur bawah tanah dari Roxy hingga Galur, dan stasiun layang (elevated) dari Tomang—Grogol dan Cempaka Baru—Ujung Menteng.

Dengan adanya perubahan desain itu, Syafrin optimistis pengerjaan proyek bisa lebih cepat.

"Tentu ini kabar gembira buat MRT dan kita di Jakarta karena otomatis dengan dilakukannya hal tersebut, kendala-kendala kita di lapangan itu bisa kita mitigasi di awal," ujar Syafrin.

"Sehingga akselerasi proyek itu tentu tidak akan terkendala oleh misalnya pembebasan lahan yang memang dari awal pembebasan lahannya bermasalan," sambung dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Purbaya Pernah Takut-takuti Prabowo Ada Ancaman Pergantian Kekuasaan

10 Okt 2025, 00:26 WIBBusiness