Perbandingan Gaji Buruh di Negara-negara ASEAN, RI Paling Besar?

02 Mei 2021, 05:05 WIB

Ragam spanduk suara buruh yang ada saat demo buruh pada Sabtu (1/5/2021). (IDN Times/Sandy Firdaus)

Jakarta, IDN Times - Pengupahan selalu menjadi isu yang dituntut jutaan buruh di dunia tiap 1 Mei ketika Hari Buruh Internasional atau May Day tiba. Tak terkecuali di Indonesia, upah selalu jadi hal utama yang disuarakan oleh para buruh.

Buruh menganggap pengupahan di Indonesia masih belum bisa memenuhi ekspektasi mereka. Dari segi nominal hingga regulasi, pengupahan selalu menjadi isu yang disuarakan buruh ketika May Day.

Namun, sejatinya upah minimum di Indonesia terus mengalami kenaikan. Pun halnya dengan upah minimum di negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN lainnya yang juga turut naik tiap tahunnya.

Meski begitu, upah minimum buruh di ASEAN masih cukup jauh lebih rendah ketimbang negara-negara maju di dunia.

Berikut ini perbedaan upah minimum buruh negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia per tahun 2020, dikutip dari ASEAN briefing.

1. Indonesia

ilustrasi merdeka (IDN Times/Mardya Shakti)

Upah minimum buruh dan pekerja pada 2021 tidak mengalami peningkatan lantaran pandemik COVID-19. Kenaikan upah minimum provinsi (UMP) terjadi terakhir kali untuk tahun 2020 silam sebesar 8,51 persen.

Kenaikan UMP tersebut didasarkan pada data inflasi nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional 2019.

Atas dasar kenaikan itu, upah minimum tertinggi masih dipegang oleh Provinsi DKI Jakarta dengan angka Rp4.276.349. Adapun updah minimum paling rendah ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Rp1.704.607.

2. Malaysia

Ilustrasi Malaysia (IDN Times/Santi Dewi)

Pada 2020 silam, pemerintah Malaysia memutuskan menaikkan upah minimum di 57 kota dari 1.100 ringgit menjadi 1.200 ringgit.

Jika dikonversikan ke rupiah sesuai dengan kurs hari ini adalah dari Rp3.883.082 menjadi Rp4.236.090.

Adapun untuk upah minimum di area non perkotaan angkanya tetap 1.100 ringgit.

3. Kamboja

Ilustrasi Istana Kerajaan Kamboja, Phnom Penh. (pixabay.com)

Di Kamboja, penetapan upah minimum dijamin bagi mereka yang bekerja di industri manufaktur.

Upah bulanan buruh atau pekerja di sana meningkat dari 182 dolar Amerika Serikat (AS) pada 2019 menjadi 190 dolar pada 2020.

Apabila dikonversikan dengan kurs hari ini maka kenaikannya dari Rp2.631.275 menjadi Rp2.746.936.

4. Laos

instagram.com/laostourism

Laos diketahui belum menaikkan upah minimum untuk para buruhnya sejak 2018. Namun, sebelum itu pemerintah Laos telah menaikkan upah minimum bagi para buruhnya.

Kenaikan upah minimum ditujukan untuk semua pekerja di semua sektor dari 101 dolar AS menjadi 124 dolar AS.

Jika dikonversikan menggunakan kurs hari ini maka kenaikannya dari Rp1.460.213 menjadi Rp1.792.737.

5. Myanmar

Default Image IDN

Upah minimum harian di Myanmar selalu direvisi tiap dua tahun sekali.

Upah minimum harian di Myanmar sebelum 2020 adalah 3,29 dolar AS untuk delapan jam kerja atau jika dikonversikan dengan kurs hari ini sekitar Rp47.565.

Jika para buruh di Myanmar bekerja selama 22 hari dalam satu bulan, maka upah yang mereka terima adalah sebesar Rp1,04 juta.

6. Filipina

unsplash.com/Toa Heftiba

Tingkat upah minimum di Filipina bervariasi dari satu daerah ke daerah lain.

Upah tertinggi di Filipina mencapai 10,61 dolar AS atau Rp153.394 per hari, sedangkan upah daerah terendah di Filipina mencapai 5,7 dolar AS atau setara dengan Rp82.408.

7. Thailand

ilustrasi Temple di Thailand (IDN Times/Dwi Agustiar)

Pada 2020 silam, pemerintahan Thailand memutuskan untuk meningkatkan upah minimum harian para buruhnya antara 313 baht sampai dengan 336 baht atau dari Rp145.114 menjadi Rp155.777.

Upah minimum harian tertinggi ada di daerah Phuket dan Chonburi dengan angka Rp155.777 dan upah minimum harian terendah di daerah Narathiwat, Pattani, dan Yala dengan angka Rp145.114.