- Paket logistik keluarga: Berupa sembako untuk memenuhi kebutuhan pokok.
- Bank makanan: Bekerja sama dengan restoran atau catering untuk menyediakan makanan siap saji.
- Bantuan sosial kemanusiaan: Bantuan berapa uang tunai untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan.
- Bantuan lembaga Islam: Kegiatan santunan yang dikelola lembaga sosial Islam atau ormas.
- Bantuan penyandang disabilitas: Bantuan untuk ketersediaan alat bantu.
- Bantuan rumah layak huni: Bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupa tempat tinggal layak.
Perbedaan Fakir dan Miskin dalam Islam, Serupa tapi Tak Sama

- Perbedaan fakir dan miskin terletak pada kondisi ekonomi
- Fakir tidak memiliki pendapatan, sementara miskin masih memiliki pendapatan tetapi tidak mencukupi kebutuhan hidup
- Fakir lebih diprioritaskan dalam penyaluran zakat karena tingkat kebutuhan mereka yang jauh lebih mendesak
Berbicara tentang zakat dan sedekah, pastinya tak lepas dari istilah fakir dan miskin. Dua golongan ini masuk ke dalam kriteria orang yang berhak menerima zakat dan sedekah. Sebab, fakir dan miskin adalah golongan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup mereka secara layak.
Namun, masih banyak orang yang menganggap fakir dan miskin sama. Padahal jika ditelisik lebih dalam fakir dan miskin cukup berbeda, lho.
Lantas, apa saja perbedaan fakir dan Miskin? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Keadaan ekonomi

Perbedaan paling jelas antara fakir dan miskin adalah kondisi ekonomi atau kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup. Fakir adalah seseorang yang tidak memiliki pendapatan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang masuk dalam golongan fakir, seperti cacat fisik, usia tua, atau kehilangan mata pencaharian.
Sedangkan miskin adalah kondisi di mana seseorang masih memiliki pendapatan, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Mereka mungkin memiliki pekerjaan atau usaha, tetapi pendapatan yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi sebagian dari kebutuhan pokok. Kondisi miskin umumnya lebih ringan dibanding orang fakir.
2. Contoh fakir dan miskin

Agar lebih paham mengenai perbedaan fakir dan miskin, kamu bisa melihat dari contohnya. Golongan fakir biasanya adalah mereka yang sama sekali tidak punya penghasilan, sehingga sangat sulit memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya, lansia yang hidup sebatang kara tanpa pekerjaan, atau seseorang yang tidak bisa bekerja karena cacat permanen maupun sakit berat.
Sementara itu, golongan miskin adalah mereka yang sebenarnya punya pekerjaan, tapi penghasilannya masih jauh dari cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Contohnya seperti pekerja serabutan, pedagang kecil, atau karyawan dengan gaji pas-pasan. Jadi, perbedaan utamanya terletak pada ada atau tidaknya sumber penghasilan yang dimiliki.
3. Hak fakir dan miskin dalam menerima zakat

Dalam hukum Islam, zakat diberikan kepada delapan golongan yang disebutkan di dalam surat At Taubah ayat 60. Fakir dan miskin merupakan dua dari delapan golongan atau asnaf yang berhak menerima zakat. Mereka memiliki hak yang sama untuk menerima zakat sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan dan pemberdayaan ekonomi.
Namun, jika melihat dalam konteks prioritas penyaluran, fakir lebih diprioritaskan karena karena tingkat kebutuhan mereka yang jauh lebih mendesak dan parah. Karena mereka hampir tidak punya apa-apa, zakat menjadi bantuan penting yang bisa menyelamatkan dan membantu mereka bertahan hidup. Meskipun fakir diprioritaskan, golongan miskin tetap memiliki hak penuh atas bagian zakat.
4. Bentuk zakat yang diberikan pemerintah untuk membantu fakir dan miskin

Untuk memastikan pendistribusian zakat tersalurkan kepada orang yang berhak, pemerintah membentuk badan resmi, yaitu Baznas. Tugasnya menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah melalui berbagai program. Berikut beberapa program yang diperuntukkan kepada fakir dan miskin.
Meskipun sama-sama berada dalam kondisi kekurangan dan kesulitan, fakir dan miskin adalah dua golongan yang berbeda. Fakir berada dalam kondisi yang sangat sulit, nyaris tak memiliki pendapatan. Sementara, golongan miskin memiliki pendapatan yang pas-pasan. Oleh sebab itu, mereka menjadi prioritas utama sebagai penerima bantuan.