Perdana! RI Ekspor 10 Ribu Kg Kerapu Hidup dari Sumenep ke Hong Kong

Jakarta, IDN Times - Perusahaan asal Sapeken, Sumenep, PT Bahari Dewata Sejahtera lepas 10 ribu kilogram, ikan kerapu hidup ke pasar Hong Kong. Nilai ekspor seluruhnya mencapai 60 ribu dolar AS atau sekitar Rp900 juta.
Kepala Kantor Bea Cukai Madura, Muhammad Syahirul Alim menjelaskan bahwa pihaknya bersama Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Jawa Timur akan terus berupaya untuk mendorong sektor perikanan Jawa Timur menuju pasar internasional.
"Ini adalah upaya kami untuk meningkatkan devisa dan perekonomian masyarakat sekitar," kata Syahirul dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (30/1/2025).
1. Ekspor ikan kerapu diharapkan meningkatkan perekonomian Sapeken

Ekspor ini dilakukan pada Selasa, 28 Januari 2025 menggunakan sarana pengangkut MV. Great Harvest. Dalam ekspor perdana ini, ada beragam jenis ikan kerapu yang terdiri dari ikan kerapu sunu, ikan kerapu tikus, ikan kerapu tiger.
"Keberhasilan ekspor perdana PT Bahari Dewata Sejahtera ini semoga dapat meningkatkan perekonomian di Sapeken, membuka lapangan kerja, serta mendorong nelayan sekitar untuk lebih optimal," sambung Syahirul menutup.
2. Potensi sektor perikanan di Sumenep

Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar sektor perikanan di Sumenep, terutama dalam budidaya dan ekspor ikan kerapu hidup. Diharapkan langkah ini dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan setempat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kecamatan Sapeken di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, memiliki potensi perikanan yang signifikan. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Timur, dengan hasil tangkapan meliputi ikan karang, ikan hias, layang, kepiting, dan kerang.
3. Ekspor ikan kerapu ke Hong Kong

Indonesia memiliki potensi besar dalam ekspor ikan kerapu hidup ke Hong Kong, dengan berbagai daerah yang aktif berkontribusi dalam perdagangan ini. Sejumlah daerah yang telah lebih dahulu mencatatkan ekspor ikan kerapu ke Hong Kong di antaranya:
- Kota Tual, Maluku: Pada Januari 2025, CV Yongfisheries mengekspor perdana 7,6 ton ikan kerapu hidup ke Hong Kong, menghasilkan devisa sebesar 86.915 dolar AS atau sekitar Rp1,4 miliar.
- Wakatobi, Sulawesi Tenggara: Pada Oktober 2024, PT Bintan Indo Sejahtera mengekspor 3.200 kilogram ikan kerapu hidup ke Hong Kong, dengan nilai ekspor mencapai 19.200 dolar AS.
- Sumatera Barat: Pada Agustus 2024, Sumatera Barat mengekspor 11 ton ikan kerapu hidup ke Hong Kong, senilai Rp2 miliar.
- Belitung: Meskipun sempat mengalami penurunan hampir 50 persen dalam ekspor ikan kerapu hidup ke Hong Kong pada 2023, Belitung tetap menargetkan ekspor sebanyak 100 ton pada 2023.