Perluas Lini Bisnis, Astra Internasional Bidik Sektor Potensial

Jakarta, IDN Times - Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk (ASII), sudah menyiapkan strategi terkait arah investasi ke depan Astra Group, termasuk langkah untuk penguatan lini bisnis inti dan menambah sektor baru.
Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, mengatakan rencana investasi ASII telah ditetapkan sejak satu sampai dua tahun yang lalu. Arah investasi itu terbagi hingga tiga bagian.
“Yang pertama, tentunya adalah investasi-investasi yang kami perlukan untuk meningkatkan kinerja, dan optimalisasi dari pada bisnis inti kami,” ujar Djony dalam konferensi pers paparan publik virtual, Kamis (8/8/2024).
1. Bisnis inti Astra Internasional ada 7 sektor

Bisnis inti Astra International terbagi dalam tujuh sektor, antara lain otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi dan properti.
Djony mengatakan lini bisnis inti tersebut harus dikembangkan dengan berbagai cara.
“Termasuk di antaranya adalah bagaimana investasi-investasi, baik di bisnis inti maupun di bisnis yang berdekatan dengan bisnis inti kami, atau ada kaitannya untuk memperluas cakupan dari pada bisnis inti kami,” ucap dia.
2. Lini bisnis Astra terus diperluas dan diperkuat

Lini bisnis Astra International terus diperkuat dan diperluas. Contohnya, ASII mulai menaruh investasi di sektor keuangan dengan mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) melalui Astra Financial pada September 2022.
"Bagaimana kami berinvestasi misalnya di Bank Saku, di Digital Bank, kemudian di OLX, platform dari pada penjualan mobil bekas. Itu adalah arah daripada investasi kami,” kata Djony.
3. Sektor kesehatan jadi sektor potensial untuk jangka panjang

Tak hanya itu, Astra juga melakukan diversifikasi dengan menambah sektor baru secara selektif, dengan memperhatikan perkembangan prospek ekonomi Indonesia. Astra masuk pada ekosistem sektor kesehatan karena memiliki potensi pertumbuhan yang baik.
"Sektor layanan kesehatan itu adalah satu sektor yang secara serius kami masukan memiliki satu potensi pertumbuhan yang baik," kata Djony.
Dia mengatakan layanan kesehatan akan menjadi sektor yang potensial secara jangka panjang. Ini mengingat Indonesia memiliki populasi yang besar, yaitu 270-280 juta penduduk, sehingga membutuhkan pelayanan kesehatan yang memadai.
Kemudian, Astra Internasional juga berkeinginan memperluas, tentunya dengan satu seleksi yang baik di sektor infrastruktur, termasuk upaya untuk melakukan investasi-investasi atau sektor-sektor pertambangan non batu bara.
"Itu akan sejalan dengan aspirasi transisi kami terutama di alat berat dan pertambangan di United Tractor," ujar Djony.