Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PLN IP Pasang Target Pengembangan Pembangkit EBT 2,4 GWh hingga 2035

Petugas PLN melakukan inspeksi solar panel PLTS IKN. Foto PLN

Jakarta, IDN Times - PLN Indonesia Power (PLN IP) mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) tanah air melalui dua mega proyek yaitu Hijaunesia dan Hydronesia. Proyek yang digagas untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia ini direncanakan dapat menambah kapasitas listrik berbasis EBT sebesar 2,4 GWh secara bertahap hingga tahun 2035.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan PLN IP adalah perusahaan pembangkit listrik terbesar se-asia tenggara dengan total kapasitas pembangkit 21.5 GW, kapasitas pembangkit akan terus bertambah seiring dengan pembanguan pembangkit listrik berbasis EBT.

"Pengembangan EBT merupakan sebuah keharusan sebagai bentuk komitmen kami dalam melaksanakan transisi energi untuk membantu Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060," kata Edwin, Senin (17/2/2025). 

1. Kembangkan pembangkit listrik EBT dengan kapasitas 2,4 Gwh

Pertamina Grup menjalankan program Desa Energi Berdikari dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk mendukung kebutuhan energi di Dumai. (dok. Pertamina)

Edwin melanjutkan, PLN Indonesia Power memiliki dua proyek andalan pengembangan EBT, yaitu Hijaunesia Project dengan total kapasitas 1.055 MW yang terdiri dari 12 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan 1 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

"PLN Indonesia Power akan mengembangkan pembangkit listrik EBT dengan kapasitas hingga 2,4 GWh hingga 2035, project ini didominasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya," tutur Edwin.

2. Pengemangan EBT Hydronesia Project ditargetkan rampung 2035

Petugas PLN memeriksa meteran listrik pelanggan rumah tangga (RT). (dok. PLN).

PLN IP juga mempunyai program pengembangan EBT Hydronesia Project dengan total kapasitas 1.345 MW, pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ini direncanakan akan rampung secara bertahap di tahun 2035.

"Hijaunesia Project dan Hydronesia Project tidak hanya pengembangan EBT semata, tetapi juga sebagai implementasi Sub Holding PLN Indonesia Power dalam aspek environmental, social and governance (ESG)," kata Edwin.

3. PLN IP akan terus gaet investor global untuk askelerasi EBT

PLTS Terminal Tipe A Jatijajar yang terpasang diarea belakang Terminal Jatijajar, Depok. (IDNTimes/Dicky)

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga Bernadus Sudarmanta mengatakan selain terus menjalankan Hijaunesia dan Hydronesia, PLN Indonesia Power juga tengah menggaet investor untuk menjalankan proyek tersebut, hal ini juga dilakukan dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2025.

"Melalui forum ini, PLN Indonesia Power terus berupaya untuk menggaet investor global untuk mengakselerasi EBT di Indonesia," tutur Bernadus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us