Prabowo Perintahkan Evaluasi Regulasi yang Hambat Investasi

- Presiden Prabowo instruksi deregulasi untuk mempermudah investasi ke Indonesia, terutama di sektor industri.
- Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan: Evaluasi regulasi yang menghambat investasi, persiapan deregulasi dengan Kemenko Perekonomian.
- Rapat terbatas minggu depan akan membahas pembentukan tim khusus merumuskan deregulasi, fokus pada sektor sepatu dan garmen sebagai potensi besar penyerap tenaga kerja.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi untuk merampungkan deregulasi terhadap berbagai hambatan bisnis, termasuk di sektor industri. Hal itu dilakukan untuk mempermudah investasi ke Indonesia.
Instruksi tersebut disampaikan langsung kepada Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian dan Dewan Ekonomi Nasional (DEN).
Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan langkah tersebut bertujuan menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif dan meningkatkan daya saing industri nasional.
"Presiden sudah memberikan instruksi untuk kita melakukan deregulasi di banyak hal," kata Luhut dalam keterangan resmi dikutip Kamis (20/3/2025).
1. DEN dan Kemenko Perekonomian mulai menyiapkan deregulasi

Luhut mengatakan DEN bersama Kemenko Perekonomian tengah menyiapkan deregulasi untuk mengatasi hambatan investasi di Indonesia. Dia menjelaskan Prabowo telah memerintahkan evaluasi terhadap regulasi yang berpotensi menghambat masuknya investasi.
Luhut mencontohkan pada 1980-an, pemerintah pernah membentuk tim serupa yang berhasil meningkatkan ekspor hingga 20 persen.
"Sekarang kita kerjakan. Sudah mulai dari tim tempat Pak Airlangga (Kemenko Perekonomian) dan tempat DEN itu bekerja sama untuk menyiapkan masalah deregulasi ini," tuturnya.
2. Pemerintah akan menggelar rapat terbatas minggu depan

Luhut menyampaikan pemerintah akan menggelar rapat terbatas minggu depan untuk menindaklanjuti pembentukan tim khusus yang bertugas merumuskan deregulasi.
Dia menekankan langkah konkret akan diumumkan, dengan tetap mempertimbangkan rekomendasi yang dapat mengatasi hambatan bagi industri yang ingin berinvestasi di Indonesia.
"Saya kira ini perintah yang jelas dan akan ditindaklanjuti minggu depan ini ratas untuk itu," kata mantan Menko Kemaritiman dan Investasi itu.
3. Industri sepatu dan garmen berpotensi menyerap banyak pekerja

Luhut mencontohkan sektor sepatu dan garmen memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja. Industri itu diperkirakan menciptakan ratusan ribu lapangan kerja dalam waktu dekat.
"Sepatu garmen tadi itu bisa menciptakan beberapa ratus ribu lapangan kerja dalam waktu beberapa waktu ke depan karena mereka itu semua siap," tambahnya.