Prabowo Sindir BUMN Boros dan Mengandalkan Suntikan Negara

- Prabowo bandingkan perusahaan swasta soal PMN. Perusahaan internasional tidak mengandalkan PMN seperti BUMN. Dia mendorong lebih banyak peran swasta dalam pembangunan infrastruktur.
- Swasta dinilai lebih efisien bangun konstruksi. Sektor swasta, baik dalam negeri maupun internasional, sering menunjukkan kinerja yang lebih baik dan efisien.
- Pemerintah siapkan fasilitasi pendukung swasta. Prabowo menegaskan agar pemerintah mempermudah pelaksanaan proyek swasta dengan pusat-pusat atau kantor fasilitasi proyek.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyoroti kinerja sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) yang dinilai kurang efisien. Dia menyebut, masih ada BUMN yang menganggap keterlambatan dan pemborosan anggaran bukan sebagai masalah.
Anggapan itu, kata Prabowo, muncul karena BUMN merasa akan selalu didukung penyertaan modal negara (PMN).
"Harus kita akui, seringkali BUMN-BUMN ini merasa kalau dia kerjanya lambat, tidak apa-apa. Kalau nanti dia boros, tidak apa-apa. Karena ada Menteri Keuangan yang akan, apa istirahatnya, PMN. PMN-PMN, apa ini PMN-PMN ini?" kata Prabowo dalam penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Kamis (11/6/2025).
1. Prabowo bandingkan perusahaan swasta soal PMN

Prabowo menegaskan perusahaan-perusahaan besar internasional tidak mengandalkan PMN layaknya perusahaan milik negara dalam menjalankan usahanya. Karena itu, dia mendorong agar pembangunan infrastruktur ke depan melibatkan lebih banyak peran swasta yang dinilai efisien dan memiliki teknologi yang lebih modern.
"Kalau kita tanya perusahaan-perusahaan besar internasional, dia ada nggak PMN?" tanyanya.
2. Swasta dinilai lebih efisien bangun konstruksi

Prabowo menyampaikan di sejumlah bidang, terutama konstruksi pembangunan fisik, sektor swasta baik dalam negeri maupun internasional sering kali menunjukkan kinerja yang lebih baik.
"Sektor swasta dan juga sektor swasta internasional sering lebih modern, lebih efisien dan dapat mencapai prestasi tepat waktu dengan menghemat anggaran yang besar," ujarnya.
3. Pemerintah siapkan fasilitasi pendukung swasta

Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan agar swasta dalam dan luar negeri tertarik berinvestasi, pemerintah perlu mempermudah pelaksanaan proyek mereka.
Dia menyambut baik keberadaan pusat-pusat atau kantor yang bertugas memfasilitasi proyek agar terlaksana dengan lancar, aman, dan tidak terganggu oleh hambatan di lapangan.
"Pemerintah harus mempermudah pekerjaan mereka," tambah mantan Menteri Pertahanan (Menhan) itu.