Presiden Jokowi dan IMF Tukar Pikiran Soal Ekonomi Dunia

Jakarta, IDN Times - Di sela rangkaian acara KTT ke-35 ASEAN, Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva. Keduanya bertemu langsung di Impact Exhibition and Convention Center pada Minggu (3/11) kemarin.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan resminya, Minggu (3/11). Dalam pertemuan tersebut, Retno mengatakan bila Presiden Jokowi mengucapkan selamat atas terpilihnya Kristalina sebagai Direktur Pelaksana IMF. Kristalina merupakan Direktur Pelaksana IMF pertama yang berasal dari negara ekonomi yang sedang berkembang (Bulgaria).
"Ini adalah merupakan Managing Director dari IMF pertama yang berasal dari emerging economy," kata Retno.
1. Bertukar pikiran tentang ekonomi dunia

Retno mengungkapkan, keduanya banyak bertukar pikiran mengenai situasi ekonomi dunia dan di kawasan. Kristalina mengatakan bahwa saat ini perekonomian dunia sedang mengalami perlambatan, bahkan mengalami pertumbuhan terendah dalam satu dekade terakhir. Meski demikian, kondisi di negara-negara ASEAN termasuk Indonesia dinilainya jauh lebih baik.
"Beliau mengatakan bahwa ekonomi ASEAN masih berada di bright spot in the world economy. Bright spot-nya ada di ASEAN," tuturnya.
2. Jokowi sampaikan fokus pembangunan Indonesia lima tahun ke depan

Lebih lanjut, Retno menyampaikan bahwa Presiden Jokowi menjelaskan mengenai fokus pembangunan Indonesia selama lima tahun ke depan. Beberapa di antaranya yang disinggung oleh Presiden ialah pembangunan sumber daya manusia.
"Lalu keberlanjutan pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, dan reformasi kelembagaan," jelas Retno.
3. Pertumbuhan ekonomi global di koreksi

International Monetary Fund (IMF) yang malah memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2019 sebesar 3,2 persen atau turun dibanding prediksi per bulan April lalu di angka 3,3 persen.
Sementara itu pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I 2019 tercatat sebesar 5,06 persen. Secara rinci, pertumbuhan di kuartal I tercatat sebesar 5,07 persen dan di kuartal II 2019 sebesar 5,05 persen.